
Bikin Ngiler! Ini 5 Saham Paling Cuan di 2022, Bisa 600%

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat menguat di dua hari pertama tahun 2022 ini, kemudian balik tertekan akibat sentimen wabah omicron yang meresahkan dan kebijakan tapering yang dipercepat oleh The Fed.
Selanjutnya pada pekan kedua, IHSG tiga hari beruntuk ditutup di zona merah, sebelum akhirnya mampu menguat pada perdagangan Kamis (13/1) kemarin. Kondisi fluktuatif ini menyebabkan IHSG tercatat hanya mampu tumbuh 1,17%% sejak awal tahun 2022.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Kamis (13/1) kemarin IHSG ditutup menguat 0,17% ke level 6.658,35 dengan nilai transaksi mencapai Rp 10,26 triliun dan volume perdagangan mencapai 19,89 miliar saham.
Awal perdagangan hari Jumat (14/1) ini IHSG kembali dibuka terkoreksi 0,41% ke posisi 6.631,22.
Sementara itu kinerja indeks saham LQ45 sejak awal tahun tercatat memiliki kinerja lebih baik yang tercatat tumbuh 2,06% sejak awal tahun, sementara secara sektoral, kinerja terbaik dicatatkan oleh sektor energi yang mengalami apresiasi 4,53%.
Lalu saham mana saja yang mampu mengalami pertumbuhan signifikan dalam dua pekan awal perdagangan tahun ini? Berikut adalah deretan lima saham dengan kenaikan terbesar di tahun Macan Air.
Adaro Minerals (ADMR) +635%
Saham milik Boy Thohir yang merupakan anak usaha dari Adaro Energy (ADRO) ini harga sahamnya meroket setelah resmi diperdagangkan oleh publik secara perdana pada hari pertama perdagangan tahun ini, 3 Januari 2022.
Saham yang saat IPO ditawarkan di harga Rp 100/saham, telah 'meroket ke angkasa' ke posisi Rp 735/saham setalah delapan hari beruntun menyentuh batas auto rejection atas (ARA). Akibat kenaikan signifikan tersebut dan juga telah masuk radar bursa akibat kenaikan harga yang signifikan secara tidak wajar, pada perdagangan kemarin, saham ini perdagangannya dihentikan sementara oleh bursa, sebelum kembali dibuka hari ini.
Sejak awal tahun 2022, saham ini harganya telah meroket 635%.
Red Planet Indonesia (PSKT) +90%
Harga saham emiten pengelola Red Planet Hotels, PT Red Planet Indonesia Tbk (PSKT) melesat pada penutupan perdagangan Kamis (6/1/2022). Penguatan ini melanjutkan kenaikan tiba-tiba pada Rabu (5/1), setelah saham PSKT 'tertidur' di level Rp 50/saham sejak empat tahun silam.
Pada perdagangan kemarin PSKT ditutup menguar tipis ke level Rp 95/saham dengan kapitalisasi pasar yang tergolong mini, yakni sebesar Rp 983 miliar.
Sebagai informasi, saham PSKT tidak bergerak di level gocap alias Rp 50/saham sejak 26 Mei 2017 atau lebih dari empat tahun lalu.
Hingga saat ini, tidak ada kabar teranyar dan fakta material yang diterbitkan perusahaan di website BEI. Informasi terbaru PSKT adalah soal laporan bulanan pemegang saham pada 3 Januari 2021.
Sejak awal tahun 2022, harga saham ini telah melesat 90%.
Allo Bank Indonesia (BBHI) +60,88%
Saham emiten bank digital milik pengusaha nasional Chairul Tanjung ini baru saja kedatangan tujuh investor baru untuk ikut serta dalam penawaran saham baru melalui skema rights issue yang pada akhirnya mampu menjadikan bank digital ini masuk ke golongan KBMI 2.
Masuknya Grup Salim, Bukalapak, Grab hingga strart up perdagangan mobil asal Singapura mampu membuat saham BBHI melejit di awal tahun, dan masih sempat naik pasca terbentuknya harga teoritis baru.
Sejak awal tahun 2022, harga saham ini telah melesat 60,88%.
Sidomulyo Selaras (SDMU) + 47,06 %
Saham emiten bergerak dalam bidang transportasi bahan kimia berbahaya dan beracun (B3) ini ditutup terkoreksi 5,66% ke level Rp 100/saham pada perdagangan Kamis kemarin. Akan tetapi sejak awal tahun 2022, saham ini sudah tumbuh 47,06%.
Malacca Trust Wuwungan Insurance (MTWI) +46,67%
Saham emiten asuransi umum ini ditutup stagnan di level Rp 176/saham pada perdagangan Kamis kemarin. Akan tetapi sejak awal tahun 2022, saham ini mampu menguat 46,67%.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PPKM Diperlonggar, IHSG Malah Galau & Tak Pede Naik