
Pakistan Bikin Harga Aset Kripto Sulit Bangkit, Kok Bisa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga mayoritas kripto berkapitalisasi pasar besar (big cap) terpantau melemah pada perdagangan Jumat (14/1/2022) pagi waktu Indonesia, setelah sehari sebelumnya sempat pulih ke zona hijau.
Melansir data dari CoinMarketCap per pukul 09:15 WIB, hanya dua kripto stablecoin yakni Tether dan USD Coin serta kripto Polkadot yang diperdagangkan di zona hijau pada hari ini.
Polkadot menguat 0,28% ke level harga US$ 26,81/koin atau setara dengan Rp 383.383/koin (asumsi kurs Rp 14.300/US$).
Sedangkan sisanya berbalik arah ke zona merah pada pagi hari ini. Bitcoin merosot 2,15% ke level harga US$ 42.659,31/koin atau setara dengan Rp 610.028.133/koin, Ethereum terkoreksi 2,43% ke level US$ 3.260,6/koin atau Rp 46.626.580/koin, dan Cardano ambles 6,82% ke US$ 1,24/koin (Rp 17.732/koin).
Berikut pergerakan 10 kripto besar berdasarkan kapitalisasi pasarnya pada hari ini.
![]() |
Setelah sempat pulih dan menyentuh kisaran level US$ 43.000 pada perdagangan kemarin, Bitcoin pada pagi hari ini kembali terkoreksi dan juga kembali ke kisaran level US$ 42.000.
Sentimen negatif utama yang memperberat pulihnya pasar kripto datang dari Pakistan, di mana pemerintah dan bank sentral Negeri Seribu Cahaya tersebut akan melarang penggunaan cryptocurrency. Hal ini membuat para penambang Bitcoin meningkatkan akumulasi mereka dan mereka enggan menjual kriptonya pada saat ini.
Dokumen tersebut disusun oleh sebuah komite yang dipimpin oleh Sima Kamil, seorang wakil gubernur bank sentral Pakistan (State Bank of Pakistan/SBP).
Lembaga pemerintahan lainnya termasuk perwakilan dari Kementerian Keuangan, Komisi Sekuritas dan Bursa Pakistan (SECP) dan Badan Investigasi Federal Pakistan (FIA) juga akan menerapkan larangan tersebut.
Selain kabar kurang menggembirakan dari Pakistan, sentimen pasar lainnya yang turut memperberat pergerakan kripto pada hari ini yakni koreksinya kembali pasar saham Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis kemarin waktu AS, karena investor menimbang kembali rencana pengetatan kebijakan moneter bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed).
Pasar kripto sejalan dengan pergerakan saham-saham teknologi di AS kemarin, di mana Pergerakan saham teknologi di AS sangat volatil sejak awal tahun 2022. Setelah sempat menguat dalam 3 hari perdagangan terakhir, harga saham-saham teknologi kembali berguguran.
Investor cenderung cash out untuk saat ini. Lagi-lagi, pergerakan harga aset keuangan masih dibayangi dengan arah kebijakan moneter The Fed yang lebih ketat ke depan.
Investor juga merespons negatif dari data laporan sektor ketenagakerjaan di AS yang kembali mengecewakan.
Data klaim tunjangan pengangguran Negeri Paman Sam untuk periode pekan lalu tercatat mencapai 230 ribu, lebih tinggi dari perkiraan pasar di angka 200 ribu dan juga lebih tinggi dari pekan sebelumnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gerak Bitcoin di Situ-Situ Aja, yang Lain Malah Banyak Boncos