Erick Ungkap Alasan Bikin Holding BUMN Pariwisata & Pendukung

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
13 January 2022 18:25
Menteri BUMN Erick Thohir. (Dok: Humas Kementerian BUMN)
Foto: Menteri BUMN Erick Thohir (Dokumentasi Humas Kementerian BUMN)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri BUMN Erick Thohir membeberkan alasannya membentuk holding BUMN Pariwisata dan Pendukung, InJourney.

Menurut Erick, dengan penggabungan ini, industri pariwisata akan mempunyai ekosistem yang terintegrasi dari hulu ke hilir, baik dari sisi infrastruktur maupun kegiatan turunan pariwisata.

"Kami membentuk holding pariwisata dan pendukung tidak lain kita ingin memfokuskan bagaimana kesempatan kita untuk membangun dan menciptakan potensi pariwisata domestik yang potensial selama ini masih sangat besar tapi kurang terintegrasi," katanya saat peluncuran InJourney di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Kamis (13/1/2022).

"Karena itu, kita coba mengintegrasikan semua baik dari infrastrukturnya dan juga software-nya. Artinya, kegiatan di dalamnya."

Menteri Erick menyebut, industri pariwisata nasional, terutama pada masa pandemi mengalami penurunan yang signifikan.

Hal ini terlihat dari kunjungan wisatawan mancanegara yang sebelum pandemi di angka 19 juta kini turun 75% menjadi hanya 4 juta kunjungan.

"Angka [kunjungan wisatawan] domestik turun 30% angkanya 330 juta, kalau kita bandingkan luar dan dalam negeri, hanya 1,5% dari jumlah turis domestik," kata Erick menambahkan.

Dalam InJourney, nantinya fasilitas infrastruktur seperti bandara, konsepnya akan menjadi aerocity yang menggabungkan gaya hidup beserta turunannya seperti industri makanan dan lainnya yang disambungkan dengan tujuan wisata.

"Negara lain sudah punya travel plan, kalau kita belum membentuk ekosistem ini," ujarnya.

Dijelaskan Erick, nantinya ekosistem inJourney juga akan terhubung dengan ekosistem BUMN lain seperti perbankan untuk memfasilitasi layanan finansial.

Erick berharap dengan penggabungan ekosistem anggota holding ini, total aset holding BUMN pariwisata ini akan mencapai Rp 260 triliun di tahun 2024 dengan potensi penjualan yang terus meningkat.

"Ini kesempatan membangkitkan pariwisata lokal dengan tetap menjaga mancanegaranya," tandasnya.


(sys/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Erick Angkat Triawan Munaf Jadi Komut Holding BUMN Pariwisata

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular