IHSG Kesulitan Rebound, Awas Bisa ke level 6.616!

Tri Putra, CNBC Indonesia
13 January 2022 13:09
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri sesi I perdagangan Kamis (13/1/2022) di zona merah. IHSG terpantau melemah 0,14% di level 6.637,72. Di awal perdagangan IHSG dibuka naik 0,19% di 6.659,97.

Indeks sempat menyentuh level tertingginya di 6.667,94 pada perdagangan intraday. Setelah itu IHSG balik arah dan berakhir di zona merah setelah sempat menyentuh level terendah harian di 6.626,34.

Data perdagangan mencatat ada 235 saham yang menguat, 294 melemah dan 140 stagnan. Nilai transaksi mencapai Rp 5,8 triliun dan asing masih net buy sebesar Rp 214 miliar di pasar reguler.


Sejatinya, sentimen untuk hari ini cukup positif. Semalam tiga indeks saham acuan Wall Street kompak ditutup di zona hijau.

Indeks Dow Jones Industrial ditutup naik 0,11% sedangkan S&P 500 dan Nasdaq Composite masing-masing menguat 0,28% dan 0,23%.

Rebound harga saham-saham di bursa AS terjadi setelah ketiga indeks terus menerus terkoreksi pekan lalu sejalan dengan kenaikan yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun yang mendekati 1,8%.

Rilis data Indeks Harga Konsumen (IHK) AS yang mencerminkan laju inflasi pada bulan Desember 2021 tercatat tumbuh 7% year on year (yoy) dan menjadi level tertinggi sejak 1982.

Meskipun inflasi berada di level tertingginya dalam 4 dekade terakhir, tetapi kenaikan ini sudah diantisipasi oleh pelaku pasar.

Ekonom yang disurvei Dow Jones sudah memperkirakan bahwa IHK AS bulan Desember 2021 bakal naik 7% sesuai dengan angka aktual saat ini.

Namun sayang, di kawasan Asia mayoritas indeks saham utama memang bergerak di zona merah hingga perdagangan siang ini dengan indeks Nikkei Jepang memimpin pelemahan setelah terkoreksi 0,88%.

Setelah terkoreksi, akankah IHSG rebound di sesi II? Berikut ulasan teknikalnya.

Analisis Teknikal

Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode jam (hourly) dari indikator Bollinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Jika melihat posisi penutupan, IHSG sudah berada di dekat level supportnya di 6.616. Sedangkan level resisten terdekat berada di 6.68 dan selanjutnya di 6.720.

jkseFoto: Grafik: IHSG 1 Jam
Foto: Refinitiv

Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Saat ini RSI berada di area 40,98 dan cenderung bergerak turun.

Apabila menggunakan indikator teknikal lain yakni Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 masih berada di bawah garis EMA 26 dan bar histogram masih berada di zona negatif.

Secara teknikal, agak sulit rasanya IHSG untuk balik arah dan menguat dengan signifikan sejalan dengan sinyal dari indikator teknikal yang belum terlihat kuat.

Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular