Dow Futures Menguat Tipis Jelang Rilis Inflasi AS

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
12 January 2022 21:05
Markets Wall Street. (AP/Courtney Crow)
Foto: Markets Wall Street. (AP/Courtney Crow)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) naik tipis pada Rabu (12/1/2022) karena para pelaku pasar menunggu kabar terkini data inflasi Amerika Serikat (AS) yang diproyeksi akan mencetak kenaikan dengan laju tercepat dalam kurun waktu 40 tahun terakhir.

Indeks saham Dow Jones diproyeksi akan naik sebanyak 15 poin pada pembukaan nanti, kompak dengan proyeksi kenaikan dari indeks S&P 500 sebanyak 0,1% dan indeks Nasdaq 100 dengan 0,2%.

Pergerakan ini dipicu oleh investor yang masih menunggu data terkini dari Indeks Harga Konsumen (IHK). Analis dalam polling Dow Jones memperkirakan kenaikan IHK sebanyak 7%, menjadi kenaikan tercepat sejak tahun 1982.

Namun, indeks saham sektor makanan diperkirakan hanya naik sebanyak 5,4% dan saham energi akan naik 0,5%.

Walaupun IHK bukan menjadi variabel yang utama untuk membuat kebijakan, bank sentral AS masih memikirkan isu ini untuk menciptakan kebijakan yang dapat mengakomodasi semua pihak.

Bos bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) Jerome Powell memperkirakan adanya kenaikan suku bunga acuan tahun ini yang sejalan dengan pengurangan likuiditas aset. Pergerakan ini nantinya diperlukan untuk menekan inflasi yang mungkin terjadi saat perekonomian belum sepenuhnya membaik karena Covid-19.

"Kecemasan pelaku pasar yang disebabkan oleh sikap The Fed yang Hawkish dan proyeksi kenaikan suku bunga acuan untuk saat ini memudar, sehingga para investor melakukan aksi jual beli saham yang sudah tertekan harganya beberapa minggu lalu," tutur analis Goldman Sachs Chris Hussey dalam laporan riset yang dikutip CNBC International.

Emiten teknologi telah mengalami aksi jual tajam awal tahun ini, setelah The Fed mengisyaratkan kenaikan suku bunga acuan lebih cepat. Ditambah, banyaknya spekulasi bahwa kenaikan sudah dapat terlihat pada Maret.

Setelah sempat melonjak tajam, akhirnya Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun stabil kemarin dengan turun ke 1,76% setelah melampaui 1,8% pada awal pekan ini. "Saya tidak yakin bahwa data inflasi AS yang akan rilis besok akan membuat para investor akan tenang, karena IHK diproyeksi naik mencapai 7%," tutur analis Oanda Craig Erlam.

Sementara itu, bank-bank besar masih akan merilis laporan keuangan kuartal IV-2021pada hari Jumat yang akan datang.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dow Futures Naik Tipis, Bursa AS Berpeluang Dibuka Menyamping

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular