
Saham ANTM Nyungsep Berhari-hari Hingga ARB, Karena Ini?

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten tambang BUMN PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam ditutup menyentuh batas auto rejection bawah (ARB) 7% pada perdagangan hari ini, Rabu (12/1/2022). Bukan hanya ARB, penurunan ini juga menggenapi penurunan yang terjadi sejak awal pekan ini, Senin (10/1/2022).
Amblesnya saham ANTM bertepatan dengan kabar kandasnya rencana Indonesia Battery Corporation (IBC) melakukan akuisisi perusahaan pabrik kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di Jerman yakni StreetScooter. Sebagai informasi, IBC merupakan perusahaan patungan dari sejumlah BUMN, yakni Mind ID, PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero) dan Antam.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham ANTM ditutup anjlok 6,97% ke posisi Rp 1.935/saham. Posisi ini juga menjadikan saham ANTM sebagai pemuncak daftar saham top losers.
Asing melakukan aksi jual bersih (net sell) saham ANTM senilai Rp 41,54 miliar di pasar reguler.
Selama minggu ini saham ANTM sudah memerah selama 3 hari beruntun. Adapun, sejak awal tahun ini, saham ANTM sudah turun 6 kali, stagnan sekali dan hanya satu kali menguat. Praktis, dalam sepekan saham ANTM melorot 14,76%.
Diwartakan CNBC Indonesia sebelumnya, Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia membenarkan bahwa opsi IBC untuk melakukan akuisisi StreetScooter sudah tidak ada lagi. Hal itu, salah satunya karena adanya anggapan bahwa investasi atau kegiatan akuisisi StreetScooter dianggap rugi. StreetScooter akhirnya diakuisisi oleh Odin Automotive perusahaan otomotif yang berbasis di Luksemburg.
Aksi Odin ini didukung oleh beberapa institusi keuangan dan perusahaan investasi berskala global, salah satunya adalah Sparta Capital Management. Korporasi lain yang ada di balik Odin adalah Hitachi dan Neapco dari Jepang, serta GIC yang merupakan perusahaan investasi milik pemerintah Singapura.
"Yang saya tahu ya, opsi itu sudah tidak ada lagi," terang Menteri Bahlil pada pekan lalu. Dia juga bilang bahwa, masyarakat Indonesia rentan dipecah belah dengan adanya isu yang tak pasti. Khususnya dalam akuisisi StreetScooter ini.
"Kita dibilang bahwa ini rugi dan sebagainya. Belum kerja udah bilang rugi. Jadi kita terlalu banyak curiga. Ada yang bilang ini akan terjadi mark up. Mark up apa? Kan, transparan belinya. Singapura (jadinya) akuisisi, dan opsi itu sekarang enggak dikasih lagi ke kita," ungkap dia.
"Bagaimana kalau kita mencle-mencle. Lewat lah barang itu. Barang bagus diambil orang," tandas Bahlil.
Sebelumnya memang, Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sempat mengkritik rencana akuisisi StreetScooter itu. Sementara ditanya mengenai batalnya akuisisi ini, Ahok enggan berkomentar banyak. "Coba tanyakan langsung saja ke Dirut (Pertamina)," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Senin (10/1/2022).
Beberapa waktu lalu, dalam akun Youtubenya, Ahok mengatakan bahwa dalam membeli perusahaan harus berhati-hati. "Itu saya bilang hati-hati. Anda tidak boleh pengen beli sesuatu, Anda mengarang atau memberikan future valuasinya yang ke depan. Dasarnya apa valuasi future. Ini barang baru," ungkap Ahok.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham 'Nyungsep', Analis: ANTM Ga Kenapa-kenapa, Kok!