Singapura Bakal Naikkan Pajak, Siap-Siap Dolarnya Makin Mahal

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
12 January 2022 15:55
Ilustrasi Penukaran Uang (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Penukaran Uang (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dolar Singapura belum banyak bergerak melawan rupiah pada perdagangan Rabu (12/1), tetapi ke depannya bisa semakin mahal. Sebab, pemerintah Singapura berencana menaikkan pajak barang dan jasa, yang bisa berdampak pada kenaikan inflasi. Hal tersebut diperkirakan akan memastikan Otoritas Monter Singapura (Monetary Authority of Singapore/MAS) mengetatkan kebijakan moneternya dalam waktu dekat.

Pada pukul 12:56 WIB, SG$ 1 setara Rp 10.584,88, nyaris stagnan dari Selasa kemarin yang melesat 0,42% di pasar spot, melansir data Refintiv.

12 analis yang disurvei Bloomberg memperkirakan MAS akan mengetatkan kebijakan moneternya pada bulan April, setelah mengejutkan pasar dengan mengambil langkah yang sama pada pertengahan Oktober lalu.

"Kita tidak bisa mengesampingkan langkah yang lebih agresif jika inflasi terus meninggi serta dampak dari kenaikan pajak barang dan jasa," kata Chua Hak Bin, ekonom senior di Maybank Kim Eng Research, sebagaimana dilansir Bloomberg, Selasa (11/1). 

Chua memperkirakan MAS akan menaikkan slope sebesar 50 basis poin. Sementara analis dari Citigroup, Goldman Sachs dan Nomura memprediksi kenaikan sebesar 100 basis poin.

Untuk diketahui, di Singapura, tidak ada suku bunga acuan, kebijakannya menggunakan S$NEER (Singapore dollar nominal effective exchange rate).

Kebijakan moneter, apakah itu longgar atau ketat, dilakukan dengan cara menetapkan kisaran nilai dan nilai tengah dolar Singapura terhadap mata uang negara mitra dagang utama. Kisaran maupun nilai tengah itu tidak diumbar kepada publik.

Pada 14 Oktober lalu MAS menaikkan kemiringan (slope) S$NEER dari sebelumnya di dekat 0%. Sementara lebar (width) dan titik tengah (centre) masih tetap.

Slope berfungsi membuat penguatan/penurunan dolar Singapura lebih cepat/lambat. Ketika slope dinaikkan, maka dolar Singapura bisa menguat lebih cepat, begitu juga sebaliknya.

Sementara itu analis dari Barclays memprediksi MAS juga akan mengetatkan centre sebesar 100 hingga 150 basis poin.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekonomi Singapura Tumbuh Tinggi, Dolarnya Makin Mahal dong?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular