
Giliran IHSG yang Meninggalkan Bursa Regional

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau pada perdagangan pagi ini, Selasa (11/01/2021). Indeks dibuka naik 0,22% ke level 6.705,8.
Kenaikan berlanjut setelah jam perdagangan dimulai dengan kenaikan 0,25% ke level 6.707,14 pada 09.10 WIB. Asing terpantau melakukan aksi pembelian bersih atawa net buy di pasar reguler sebesar Rp 65 miliar. Apresiasi terjadi di tengah bursa Asia yang mixed cenderung melemah dimana Nikkei ambruk 1% dan bursa Wall street yang juga mixed dimana dua indeks utama merah.
Saham yang paling banyak diborong asing adalah saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan net buy masing-masing Rp 22,1 miliar dan Rp 18,7 miliar.
Saham yang paling banyak dilepas asing adalah saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) dan PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV) dengan net sell masing-masing Rp 2 miliar.
Semalam bursa saham AS ditutup dengan galau. Indeks Dow Jones dan S&P 500 ditutup melemah masing-masing 0,41% dan 0,14% hanya NASDAQ yang selamat dari koreksi.
Melihat Wall Street yang ambrol dan yield SBN AS yang terus meningkat di tengah peluang normalisasi kebijakan the Fed tentu bukan kabar baik bagi pasar keuangan Asia dan Indonesia.
Pasar kemungkinan akan merasakan gejolak pada perdagangan hari ini. Risiko lain juga datang dari perkembangan Covid-19.
Belum juga varian Omicron tuntas, ilmuwan kembali menemukan varian baru Covid-19 yang memiliki karakteristik seperti Omicron dan Delta sehingga disebut sebagai Deltacron. Varian ini ditemukan di Siprus dan sudah ada 25 kasus.
"Saat ini ada koinfeksi Omicron dan Delta dan kami menemukan strain ini yang merupakan kombinasi dari keduanya," kata peneliti, Profesor Ilmu Biologi Universitas Siprus Leondios Kostrikis dalam sebuah wawancara dengan TV lokal,Sigma. "Penemuan itu dinamai Deltacron karena identifikasi genetik mirip Omicron."
Terkait apakah lebih berbahaya atau tidak, peneliti masih harus melakukan penelitian dan mengumpulkan lebih banyak bukti dan data untuk mengambil konklusi.
Dari dalam negeri, sentiment datang dari dunia tambang batu bara. Setelah memberlakukan larangan ekspor sejak awal Januari, akhirnya Indonesia memutuskan untuk membuka keran ekspor si batu hitam.
Awalnya larangan ekspor tersebut disebabkan karena stok batu bara PLN yang rendah sehingga diharapkan para produsen fokus untuk memenuhi kebutuhan domestik.
Namun seiring dengan membaiknya kondisi stok di perusahaan setrum negara akhirnya pemerintah mulai mengizinkan 14 kapal vessel pengangkut batu bara untuk diekspor sebagaimana disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.
"Mulai hari ini, setelah melihat kondisi pasokan di PLN yang jauh lebih baik, 14 kapal yang sudah terisi penuh batu bara dan sudah dibayar pembeli, bisa langsung dilepas untuk ekspor," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan dalam sebuah pernyataan.
Terhitung sejak larangan ekspor diberlakukan harga batu bara acuan global terpantau mengalami kenaikan lebih dari 10% dan sempat tembus US$ 180/ton hanya dalam waktu sepekan.
Namun dengan adanya pelonggaran ekspor yang dilakukan oleh Pemerintah seperti sekarang ini, harga batu bara cenderung akan kembali turun.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000