Rasa-Rasanya IHSG Bakal Kayak Roller Coaster Lagi nih!
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak volatil alias bak roller coaster pada perdagangan awal pekan kemarin. Beberapa kali bursa kebanggaan Tanah Air ini berayun antara penguatan dan pelemahan.
IHSG sempat menguat hingga 0,35% ke 6.725,024, sebelum berakhir melemah 0,15% ke 6.691,124.
Pergerakan yang sama bisa terjadi pada perdagangan hari ini, Selasa (11/1), sebab bursa saham bursa saham Amerika Serikat (Wall Street) bervariasi di awal pekan kemarin, menjadi indikasi sentimen pelaku pasar masih belum bagus.
Indeks Nasdaq yang sempat jeblok 2% sukses rebound dan mencatat penguatan tipis 0,05%. Sementara Dow Jones dan Nasdaq masing-masing turun 0,45% dan 0,14%.
Perhatian masih tertuju ke Amerika Serikat di mana The Fed (bank sentral AS) diperkirakan akan agresif dalam mengetatkan kebijakan moneter di tahun ini.
Goldman Sachs memperkirakan suku bunga acuan AS akan naik empat kali pada 2022. Ketua The Fed, Jerome Powell, yang akan memberikan testimoni di depan Senat hari ini akan menjadi perhatian, begitu juga dengan perkembangan kabar virus corona varian Deltacron.
Secara teknikal, pelemahan IHSG Senin (10/1) membentuk pola Shooting Star yang menjadi sinyal penurunan harga.
Kemudian indikator stochastic pada grafik harian berada di dekat wilayah jenuh beli (overbought).
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.
Artinya ketika mencapai overbought maka risiko penurunan harga semakin besar.
Apalagi, Stochastic pada grafik 1 jam sudah berada di wilayah jenuh beli dan mulai bergerak turun.
Support terdekat berada di 6.670 penembusan ke bawahnya bisa membawa IHSG ke 6.650.
Support kuat berada di kisaran 6.600 hingga 6.610 yang merupakan rerata pergerakan 50 hari (moving average 50/MA 50) pada grafik harian.
Sementara itu selama mampu bertahan di atas support, IHSG berpeluang menguat ke 6.740. Penembusan ke atas level tersebut akan membuka peluang IHSG untuk memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)