IHSG Loyo Lagi, Asing Buru ARTO-BBCA & Lego BUKA-ANTM

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
Senin, 10/01/2022 16:10 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada perdagangan Senin (10/1/2022). Padahal, indeks sempat menguat di perdagangan sesi satu.

Indeks bursa saham acuan nasional tersebut ditutup melemah 0,15% ke level 6.691,12. Pada awal perdagangan sesi I, IHSG sempat menyentuh zona merah. Kemudian selang beberapa menit setelah dibuka, IHSG menghijau hingga sesi II hari ini. Namun pada penutupan perdagangan sesi II, IHSG berbalik arah kembali ke zona merah.

Level terendah harian IHSG berada pada 6.689,282 pada awal perdagangan sesi I hari ini. Sedang level tertinggi harian indeks berada di 6.725,024 sekitar pukul 09:35 WIB.


Data perdagangan mencatat nilai transaksi IHSG pada hari ini cenderung menurun menjadi Rp 10,3 triliun. Sebanyak 216 saham menguat, 327 saham melemah, dan 140 saham stagnan. Investor asing masih melakukan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp 339 miliar di pasar reguler.

Asing tercatat kembali memburu empat saham berkapitalisasi pasar besar (big cap) di atas Rp 100 triliun, yakni saham PT Bank Jago Tbk (ARTO), saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), dan saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).

Selain itu, asing juga memburu saham emiten konsumer Grup Salim yakni PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan saham emiten menara telekomunikasi Grup Djarum yakni PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).

Berikut saham-saham yang diburu oleh investor asing pada hari ini.

Sementara itu dari penjualan bersih, asing tercatat melepas saham e-commerce PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), saham emiten pertambangan emas dan nikel yakni PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), saham emiten transmisi dan distribusi gas bumi PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).

Selain itu, asing juga melepas saham emiten telekomunikasi PT Indosat Tbk (ISAT), saham emiten peritel fesyen PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), dan saham emiten sawit Grup Saratoga yakni PT Provident Agro Tbk (PALM).

Adapun saham-saham yang dilepas oleh investor asing pada hari ini adalah:

Secara sentimen, volatilitas di pasar saham RI masih digerakkan oleh faktor normalisasi kebijakan moneter dan juga penyebaran virus corona (Covid-19) Omicron.

Kondisi inflasi yang terus meningkat memang bakal memicu bank sentral untuk mengetatkan kebijakan moneternya lewat penurunan injeksi likuiditas dan kenaikan suku bunga.

Secara historis, siklus pengetatan moneter bukanlah kabar baik untuk pasar keuangan global. Naiknya suku bunga acuan akan membuat imbal hasil (yield) surat utang pemerintah yang sering dikenal sebagai risk free meningkat.

Adanya peluang pengetatan kebijakan moneter AS lewat kenaikan suku bunga di bulan Maret membuat pasar saham AS terkoreksi dan yield SBN AS melonjak.

Dari sisi perkembangan Covid-19, pada pekan lalu yang menjadi pekan pertama Januari 2022, kasus infeksi harian Covid-19 global mengalami kenaikan yang tajam. Jika di akhir Desember kasus harian masih di kisaran 1 juta, per 8 Januari 2022 rerata kasus harian dalam sepekan sudah naik 2x menjadi 2,2 juta.

Senada dengan kenaikan kasus Covid-19 global, kasus harian di dalam negeri juga meningkat. Kasus infeksi harian Covid-19 di Indonesia sejak November sudah konsisten berada di bawah 500 kasus. Namun di pekan lalu kasus Covid-19 kembali menyentuh angka 500 kasus per hari.

Belum usai varian Omicron, kini muncul varian Covid-19 baru yang memiliki karakteristik seperti varian Delta dan Omicron sehingga disebut sebagai Deltacron. Varian ini ditemukan di Siprus dan sudah ada 25 kasus.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat