Wah! Orang Terkaya ke-18 Ini Kembali Borong Saham Batu Bara

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
10 January 2022 13:15
Dato’ Low Tuck Kwong, dok Maris Stella High School Alumni Network
Foto: Dato’ Low Tuck Kwong, dok Maris Stella High School Alumni Network

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemilik sekaligus Direktur Utama emiten batu bara PT Bayan Resources Tbk (BYAN), Low Tuck Kwong menambah kepemilikannya di perusahaan tersebut sebesar 0,01% menjadi 55,21% dari sebelumnya 55,20%.

Adapun transaksi pembelian saham ini dilakukan pada periode 3-7 Januari 2022 dengan nilai pembelian mencapai Rp 8,75 miliar.

Berdasarkan keterbukaan informasi yang dirilis perusahaan, Low Tuck Kwong membeli 331.700 saham BYAN di harga Rp 26.383,12/saham. Tujuan pembelian ini adalah untuk investasi dengan status kepemilikan langsung olehnya.

Low memang tercatat rajin membeli saham BYAN. Sebagai gambaran, pada akhir 2020, kepemilikan Low di BYAN sebesar 54,03%. Semenjak itu, jumlah saham Low bertambah sebesar 1,18% hingga saat ini.

Selain dia, pemegang saham Bayan lainnya adalah PT Sumber Suryadana Prima sebesar 10%, Engki Wibowo 5,96% dan publik 28,84%.

Hingga sesi I hari ini, Senin (10/1/2022) saham BYAN ditutup di harga Rp 26.200/saham, melemah 0,19% dibandingkan dengan penutupan Jumat (7/1).

Selama sepekan, saham ini masih stagnan, dengan 5 kali turun dan hanya sekali menghijau.

Asal tahu saja, Low berada di peringkat 18 orang terkaya di Indonesia, dengan catatan kekayaan bersih menurut Forbes Billionaires saat ini mencapai US$ 2,5 miliar atau setara dengan Rp 35,75 triliun (kurs Rp 14.300/US$).

Melansir Forbes, dia juga mengendalikan perusahaan pelayaran Singapura Manhattan Resources dan memiliki saham di The Farrer Park Company, Samindo Resources dan Voksel Electric.

Low juga mendukung SEAX Global, yang sedang membangun sistem kabel bawah laut untuk konektivitas internet yang menghubungkan Singapura, Indonesia, dan Malaysia.

Sebelum mendirikan BYAN, Low bekerja untuk perusahaan konstruksi ayahnya di Singapura pada usia dua puluhan dan kemudian pindah ke Indonesia pada tahun 1972.

Low mulanya bekerja sebagai kontraktor bangunan tetapi mendapatkan 'jackpot' setelah membeli tambang pertamanya pada tahun 1997.

Selain di BYAN, dia juga memiliki saham di perusahaan batu bara lainnya, yakni PT Samindo Resources Tbk (MYOH) yang memiliki kapitalisasi pasar Rp 3,71 triliun. Total kepemilikan sahamnya di emiten ini mencapai 14,18%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Taipan Ini Lagi-lagi Borong Saham Batu bara (BYAN) Rp 1,29 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular