The Fed Makin Hawkish, Emas Dunia Ambles Nyaris 2% Pekan Ini

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
09 January 2022 11:40
7月11日、米中貿易摩擦激化への懸念が高まる中、株式市場から資金が流出しているものの、通常は資金の避難先とされる金には流入していない。2008年、都内で撮影(2018年 ロイター/Issei Kato)
Foto: REUTERS/Issei Kato

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia pada perdagangan pekan ini terpantau ambles nyaris 2%, setelah rilis notula rapat kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan bisa lebih agresif lagi dalam menormalisasi kebijakan moneternya.

Harga emas dunia pada pekan ini ambles 1,79% secara point-to-point. Namun pada penutupan perdagangan Jumat (7/1/2022) kemarin, harga emas dunia menguat 0,39% ke level US$ 1795,6/troy ons.

Normalisasi kebijakan moneter bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) merupakan musuh utama emas dunia yang bisa membuat harganya merosot.

The Fed bisa jauh lebih agresif dari itu. Dalam notula rapat kebijakan moneter bulan Desember terungkap, beberapa pejabat The Fed melihat nilai necara (balance sheet) bisa segera dikurangi setelah suku bunga dinaikkan.

"Peserta rapat kebijakan moneter secara umum mencatat bahwa, melihat outlook individual terhadap perekonomian, pasar tenaga kerja dan inflasi, mungkin diperlukan kenaikan suku bunga lebih awal atau dengan laju yang lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya. Beberapa peserta juga mencatat akan tepat jika segera mulai mengurangi nilai neraca setelah suku bunga dinaikkan," tulis notula The Fed yang dikutip Reuters, Kamis (6/1).

Artinya, tidak hanya kenaikan suku bunga, The Fed juga berpeluang melepas obligasinya dan surat berharga yang dimiliki, sehingga likuiditas bisa terserap.

Wang Tao, Analis Teknikal Reuters, menilai bahwa risiko koreksi harga emas masih terbuka. Pasalnya, harga kini sudah menjebol titik support US$ 1.801/troy ons.

"Emas gagal menembus titik resistance US$ 1.830/troy ons. Kegagalan itu membuat rantai koreksi bisa semakin panjang," sebut Wang dalam risetnya.

Penembusan ke bawah titik support US$ 1.801/troy ons, lanjut Wang, akan membuat harga turun lagi ke arah US$ 1.782/troy ons. Sementara jika harga malah naik menembus US$ 1.815/troy ons, maka ada ruang kenaikan hingga ke US$ 1.830/troy ons.

xauFoto: Reuters

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sempat Dibanting, Harga Emas Mulai Menguat tapi Tipis

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular