Ramai Bursa Calon DK OJK, Ini Kandidat Bisikan Pelaku Pasar

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
07 January 2022 13:35
Ilustrasi Foto OJK
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa calon anggota dewan komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kian ramai. Kalangan pengamat menyebut beberapa nama potensial sebagai dewan komisoner OJK periode 2022-2027 menggantikan Wimboh Santoso dan jajarannya.

Research Director Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah menyebut tiga nama yang potensial, antara lain eks Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Mirza Adityaswara, Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Inarno Djajadi dan Direktur Utama PT Danareksa Sekuritas, Friderica Widyasari.

"Nama-nama itu menurut saya potensial, memiliki kapasitas, pengetahuan, pengalaman yang memadai dan mencukupi untuk masuk sebagai Dewan Komisioner OJK," kata Piter, saat dihubungi CNBC Indonesia, Jumat (7/1/2022).

Piter menilai, ketiga nama itu terlibat dalam industri jasa keuangan dan berpeluang untuk maju dan mendaftar (apply) kepada Panitia Seleksi DK OJK.

"Kalau ada lagi yang lain mungkin teman-teman dari Kemenkeu, OJK, BI dan BEI. Saya kira ada calon-calon yang memiliki peluang," ungkap Piter.

Dia berpesan, industri jasa keuangan ke depan masih menghadapi sejumlah tantangan. Antara lain, tren digitalisasi di sektor jasa keuangan dan industri keuangan tak lagi hanya dominasi oleh sektor perbankan.

"Sekarnag ini industri keuangan kita masih terlalu didominasi perbankan. Pasar modal sudah cukup maju. IKNB seperti asuransi, leasing, dana pensiun, ini harus jadi fokus OJK ke depan, bagaimana memajukan IKNB kita," urai Piter.

Sebab, saat ini, Industri Keuangan Non Bank (IKNB), menurut peneliti senior lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) ini masih didera sejumlah masalah seperti kasus PT Jiwasraya (Persero) dan PT Asabri (Persero).

"Kasus Jiwawsara Asabri di pasar modal, ini tantangan ke depan, OJK sudah memainkan peran cukup baik, tinggal bagaimana membuatnya lebih baik di masa yang akan datang," bebernya.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI), Rudi Utomo kepada CNBC Indonesia menilai, pada prinsipnya AEI akan mendukung siapapun calon dewan komisioner OJK yang memiliki kualitas untuk mengembangkan industri jasa keuangan dan pasar modal khususnya.

"Siapapun yang terbaik di industri jasa keuangan, kita welcome. Kita mendorong siapapun yang memiliki kualitas dan berikaitan dengan industri jasa keuangan dan pasar modal untuk maju, tidak ada preferensi nama tertentu," imbuhnya.

Sebagai informasi, Panitia Seleksi DK OJK 2022-2027 yang diketuai Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sudah membuka pendaftaran seleksi sejak 7 Januari dan akan ditutup pada 25 Januari 2022.

Tujuh posisi jabatan yang dibuka antara lain, Ketua Dewan Komisioner merangkap Anggota, Wakil Ketua DK OJK sekaligus Ketua Komite Etik merangkap Anggota DK OJK, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan merangkap Anggota, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal merangkap Anggota.

Selanjutnya, Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian Dana Pensiun dan Lembaga Keuangan Lainnya merangkap Anggota, Ketua Dewan Audit merangkap Anggota serta Anggota yang Membidangi Edukasi dan Perlindungan Konsumen.


(sys/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 33 Nama Lolos Tahap ke-2 Calon Bos OJK

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular