
Kazakhstan Membara, Harga Minyak Sentuh Rekor!

Namun negara-negara lain tidak melihatnya seperti itu. Uni Eropa meminta Rusia untuk menghormati kedaulatan Kazakhstan. "Intervensi Rusia mengingatkan kita kepada kenangan akan sesuatu yang seharusnya kita hindari," tegas Josep Borrell, diplomat Uni Eropa, seperti dikutip dari Al Jazeera.
AS pun ikut berkomentar. Washington menampik tudingan yang menyebut mereka ada di belakang aksi demonstrasi Kazakhstan.
"Ada klaim gila dari Rusia bahwa AS ada di belakang ini semua. Jadi saya akan gunakan kesempatan ini untuk menegaskan bahwa itu benar-benar salah. Jelas itu adalah permainan disinformasi standar dari Rusia, yang banyak kita lihat pada tahun-tahun belakangan," terang Jen Psaki, Juru Bicara Gedung Putih, juga dilansir Al Jazeera.
Ketegangan di Rusia dan bekas wilayah Uni Soviet bisa merembet ke pasar keuangan, termasuk komoditas. Sebab, Kazakhstan adalah salah satu negara produsen minyak utama dunia.
Sepanjang 1993 hingga 2021, rata-rata produksi minyak Kazakhstan adalah 1,19 juta barel/hari. Produksi sebesar itu membawa Kazakhstan menjadi anggota OPEC+.
Huru-hara di Kazakhstan sangat mungkin untuk mempengaruhi produksi dan distribusi minyak. Pasokan ke pasar dunia akan berkurang sehingga harga terdorong ke atas.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)