IHSG Terkoreksi Lagi, Asing Buru ARTO-BBCA & Lepas ITMG-PTBA

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
06 January 2022 16:13
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia/ IHSG, Senin (22/11/2021) (CNBC Indonesia/Muhammad sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia/ IHSG (CNBC Indonesia/Muhammad sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup melemah pada perdagangan Kamis (6/1/2022), karena investor khawatir dengan potensi diperketatnya kebijakan moneter di Amerika Serikat (AS).

Indeks bursa saham acuan nasional tersebut ditutup melemah 0,13% ke level 6.653,35. Level tertinggi indeks pada perdagangan hari ini berada di level 6.679,85, sedangkan level terendah indeks berada di 6.59,229.

Data perdagangan mencatat nilai transaksi IHSG pada hari ini menurun menjadi Rp 11 triliun. Sebanyak 182 saham naik, 364 saham turun, dan 134 saham flat. Investor asing kembali melakukan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 645 miliar di pasar reguler.

Asing tercatat kembali memburu lima saham berkapitalisasi pasar besar (big cap) di atas Rp 100 triliun. Adapun lima saham big cap tersebut yakni saham PT Bank Jago Tbk (ARTO), saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), saham PT Astra International Tbk (ASII), dan saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK).

Selain itu, asing juga memburu saham emiten pertambangan emas dan tembaga yakni PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).

Berikut saham-saham yang diburu oleh investor asing pada hari ini.

Net Buy Asing

Sementara itu dari penjualan bersih, asing tercatat masih melepas saham e-commerce PT Bukalapak.com Tbk (BUKA).

Selain itu, asing juga melepas saham emiten pertambangan batu bara yakni PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA), saham emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), saham emiten produsen mesin konstruksi dan alat berat pertambangan yakni PT United Tractors Tbk (UNTR), serta saham emiten investasi milik Sandiaga Uno, yakni PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG)

Adapun saham-saham yang dilepas oleh investor asing pada hari ini adalah:

Net Sell Asing

Koreksi IHSG mengikuti tren bursa utama Asia-Pasifik yang mayoritas melemah, di mana indeks Nikkei Jepang dan ASX-200 Australia memimpin koreksi dengan drop masing-masing sebesar 2,88% dan 2,74%. Hanya indeks Strait Times Singapura yang masih menguat, sebesar 0,58%.

Bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang kemungkinan lebih agresif dalam menormalisasi kebijakan moneternya di tahun ini membuat bursa saham rontok. Dimulai dari bursa saham AS (Wall Street) pada perdagangan Rabu waktu setempat, dan di susul bursa Asia hari ini.

Dalam rapat The Fed edisi Desember 2021, Ketua The Fed, Jerome 'Jay' Powell dan para koleganya menyebut pasar tenaga kerja sudah sangat ketat dan inflasi terus meninggi. Hal ini membat The Fed sepertinya harus menaikkan suku bunga acuan lebih cepat.

"Para peserta rapat secara umum mencatat bahwa tidak bisa menghindari kenaikan suku bunga acuan lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya. Beberapa peserta rapat juga mencatat sudah saatnya mengurangi beban neraca (balance sheet) setelah kenaikan Federal Funds Rate," sebut notula itu.

Pasar pun langung bereaksi. Mengutip CME FedWatch, kemungkinan kenaikan suku bunga acuan dalam rapat Komite Pengambil Kebijakan The Fed (Federal Open Market Committee/FOMC) edisi Maret 2022 mencapai 64,1%.

"Indikasi The Fed semakin khawatir dengan inflasi akan menciptakan pandangan bahwa mereka akan melakukan pengetatan kebijakan secara agresif pada 2022. Lebih hawkish dari dugaan," kata David Carter, Chief Investment Officer di Lenox Wealth Adivisors yang berbasis di New York, seperti dikutip dari Reuters.

Kenaikan suku bunga acuan membuat investor cenderung melirik ke aset berpendapatan tetap seperti obligasi pemerintah, karena imbal hasilnya (yield) akan ikut terkerek dan investor cenderung meninggalkan pasar saham.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Lesu Lagi, Asing Borong BBCA-TLKM & Lepas BUKA-ISAT

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular