Powell Cs Bakal Agresif Naikkan Bunga, Apa Ngaruhnya ke RI?

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
06 January 2022 14:07
Ilustrasi Dollar
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Ekonom Bank Danamon Wisnu Wardhana menjelaskan kekhawatiran akan ketidakpastian ke depan masih cukup tinggi. Sehingga pemerintah maupun Bank Indonesia (BI) beserta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tetap harus bersiap.

"Ke depan, stabilitas di pasar keuangan Indonesia akan bergantung dari seberapa besar perubahan sektor eksternal, tekanan inflasi, serta respon kebijakan dari otoritas moneter-fiskal Indonesia atas apa yang akan dilakukan oleh The Fed," terangnya.

Kenaikan suku bunga acuan AS mendorong terjadinya outflow dari Indonesia. Sebab dengan rentang yang semakin sempit, pasar keuangan Indonesia tentunya menjadi kurang menarik.

Akan tetapi apabila ini direspons oleh BI dengan menaikkan suku bunga acuan, maka bisa memukul perekonomian tanah air. Bunga kredit akan meningkat dan merusak momentum pemulihan ekonomi yang kini masih berjalan. Indonesia baru saja pulih dari pandemi Covid-19.

Di sisi lain, harga komoditas diperkirakan tidak akan setinggi tahun lalu seiring dengan pengetatan moneter oleh negara maju. Sehingga capaian positif pada transaksi berjalan sulit kembali terulang.

"Sementara itu, perbaikan pada arus investasi asing langsung belum tentu dapat menutupi kinerja perdagangan yang berkurang. Dengan demikian, nilai tukar Rupiah berpotensi melemah hingga Rp 14.630/US$ pada tahun ini," pungkasnya.

(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular