
Ada Sinyal IHSG Rebound di Sesi 2, yuk Bantu Dengan Doa!

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat jeblok ke bawah 6.600 pagi ini sebelum mengakhiri perdagangan sesi I di 6.609,676 atau drop 52,623 poin (-0,79%).
Nilai perdagangan berada di level Rp 6,175 triliun dengan melibatkan 13 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 869.000-an kali. Investor asing hari ini mencetak pembelian bersih (net buy), senilai Rp 216,02 miliar.
Koreksi IHSG mengikuti tren bursa utama Asia yang mayoritas melemah, di mana indeks Australia dan Nikkei Jepang memimpin koreksi dengan drop masing-masing sebesar 2,75% dan 2,63%. Hanya indeks Strait Times Singapura yang masih menguat, sebesar 0,52%.
Bank sentral AS (The Fed) yang kemungkinan lebih agresif dalam menormalisasi kebijakan moneternya di tahun ini membuat bursa saham rontok. Dimulai dari bursa saham AS (Wall Street) pada perdagangan Rabu waktu setempat, dan di susul bursa Asia hari ini.
Meski demikian, di perdagangan sesi II, IHSG berpeluang rebound dan memangkas pelemahan jika melihat dari analisis teknikal.
Penurunan IHSG terjadi kemarin terjadi akibat aksi profit taking melihat indikator Stochastic yang sebelumnya berada di wilayah jenuh beli (overbought) pada grafik 1 jam.
Dengan kondisi fundamental yang kurang mendukung, kemerosotan berlanjut lagi di perdagangan sesi I.
Kabar baiknya, penurunan IHSG kemarin membuat stochastic yang kini sudah masuk wilayah jenuh jual (oversold).
![]() Foto: Refinitiv |
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.
Selain itu, pada IHSG juga membentuk pola Hammer pada grafik 1 jam, yang menjadi sinyal rebound.
![]() Foto: Refinitiv |
IHSG kini tertahan rerata pergerakan 50 hari (moving average 50/MA 50) pada grafik harian, di kisaran 6.600 hingga 6.610. selama bertahan di atasnya, IHSG berpeluang rebound ke 6.650.
Sementara jika MA 50 ditembus, IHSG berisiko merosot ke 6.570 hingga 6.550.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000