Suspensi Dibuka, Saham MSIN Masih Masuk Pemantauan Khusus

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
05 January 2022 13:20
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia/ IHSG, Senin (22/11/2021) (CNBC Indonesia/Muhammad sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia/ IHSG (CNBC Indonesia/Muhammad sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka penghentian sementara atau suspensi perdagangan salah satu saham Grup MNC, PT MNC Studios International Tbk (MSIN) mulai perdagangan sesi I Rabu (5/1/2022).

Menurut keterbukaan informasi, Rabu (5/1/2022), suspensi tersebut kembali dibuka di seluruh pasar setelah saham Bursa Efek Indonesia (BEI) menggembok saham ini pekan lalu, Kamis (30/12/2021).

Penghentian sementara perdagangan saham MSIN dilakukan lantaran otoritas bursa menilai saham tersebut mengalami peningkatan harga kumulatif sejak awal Desember 2021.

Sejak 1 Desember hingga hari ini saham MSIN sudah melesat 372%.

Sementara, pada perdagangan hari ini, Rabu (5/1), harga saham MSIN berada di Rp 2.410/saham, turun 2,82%  dibanding harga pembukaan pagi tadi.

Kendati suspensi telah kembali dibuka, BEI masih menempatkan saham MSIN ke dalam saham dengan pemantauan khusus.

Dalam keterbukaan yang terbit pada Selasa (4/1), saham MSIN masuk menjadi salah satu dari 20 saham dengan pemantauan khusus.

"[D]engan ini Bursa menetapkan Daftar Efek Bersifat Ekuitas Dalam Pemantauan Khusus berlaku efektif pada tanggal 5 Januari 2022," jelas pihak BEI, dikutip CNBC Indonesia, Rabu (5/1).

Adapun, saham MSIN dimasukkan dengan kriteria saham dalam pemantauan khusus notasi 10.

Mengacu pada penjelasan BEI, saham dengan notasi 10 dikenakan penghentian sementara perdagangan efek selama lebih dari satu Hari Bursa yang disebabkan oleh aktivitas perdagangan.

Sebagai informasi, berdasarkan website perseroan, MSIN didirikan dengan nama PT Bhakti Media International pada tanggal 13 Juli 2000 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2000. Pada 8 Juni 2018, MSIN resmi melantai di BEI.

MSIN merupakan penyedia konten media di Indonesia yang memiliki bisnis utama dalam memproduksi dan mendistribusikan konten-konten siaran melalui semua platform media yang ada saat ini, baik melalui sistem analog hingga digital yaitu terrestrial TV (Free To Air), Pay Per View (Pay TV), Catch Up TV, Over The Top (OTT), Video on Demand (VOD), Bioskop, dan semua fitur yang ada di dalam Internet Protocol Television (IPTV) (new media).

Bisnis utama MSIN tersebut didukung oleh unit bisnis di bawahnya yang bergerak di bidang produksi drama series, FTV, film, infotainment, reality show, game show, jasa periklanan, dan talent management.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hary Tanoe Kian Fokus ke Media Digital, Ini Buktinya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular