
IHSG Gagal Sentuh Level Tertinggi Dalam Sejarah

Jakarta, CNBC Indonesia. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup di zona hijau pada perdagangan Selasa (4/1/2022). Meski begitu, indeks gagal menyentuh level tertinggi sepanjang sejarah atawa all time high.
Indeks sejak awal perdagangan memang sudah mengikuti positifnya bursa Asia pada hari ini dan bursa Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin kemarin waktu AS. IHSG ditutup menguat 0,4% ke level 6.692,28 pada penutupan perdagangan sesi satu.
Sepanjang sesi tersebut, IHSG bahkan sempat menyentuh level 6.720,65. Level ini hanya terpaut 0,5% dari level tertinggi sepanjang sejarah atawa all time high 6.754,46 pada 22 November tahun lalu.
Namun, IHSG cenderung melemah setelahnya. Jika dibanding dengan penutupan perdagangan kemarin, penguatan IHSG pada hari ini juga cenderung terbatas. Meski begitu, indeks masih tetap mampu finish dengan kenaikan 0,45% ke level 6.695,37 pada penutupan perdagangan sesi kedua sore ini.
Data perdagangan mencatat nilai transaksi IHSG pada hari ini mencapai Rp 11 triliun. Sebanyak 273 saham menguat, 263 saham terkoreksi, dan 140 saham mendatar.
investor asing pada hari ini melakukan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp 43 miliar di pasar reguler. Tetapi di pasar tunai dan negosiasi, asing tercatat melakukan penjualan bersih (net sell) sebesar Rp 586 miliar.
Investor asing melakukan pembelian bersih di saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp 113 miliar. Selain di saham BBCA, asing juga mengoleksi saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar Rp 85 miliar.
Sementara penjualan bersih dilakukan asing di saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) sebesar Rp 27 miliar dan di saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp 22 miliar.
IHSG cenderung mengikuti penguatan bursa Asia pada hari ini dan bursa Amerika Serikat (AS) pada perdagangan kemarin waktu AS.
Di Asia, hanya indeks Shanghai Composite China yang diperdagangkan di zona merah pada hari ini, yakni terkoreksi 0,2%
Sedangkan sisanya terpantau kembali menguat. Indeks Nikkei Jepang melesat 1,77%, Hang Seng Hong Kong naik tipis 0,06%, Straits Times Singapura melonjak 1,36%, dan KOSPI Korea Selatan juga naik tipis 0,02%.
Sedangkan dari bursa AS, Wall Street kemarin, ketiga indeks utama kembali ditutup positif pada perdagangan kemarin.
Dow Jones ditutup menguat 0,68%, S&P 500 terapresiasi 0,64%, dan Nasdaq Composite yang kaya akan teknologi melesat 1,2%.
Saham-saham teknologi jadi bintang di perdagangan perdana Wall Street pada 2022. Harga saham Apple melesat 2,5% dan menjadi emiten pertama dengan kapitalisasi pasar di atas US$ 3 triliun.
Namun yang paling fenomenal adalah Tesla. Harga saham emiten besutan Elon 'Tony Stark' Musk itu meroket hingga 12,4%.
Wall Street juga masih dalam mode Santa Claus Rally, setidaknya hingga perdagangan hari ini waktu setempat, di mana hal ini juga memberikan sentimen positif ke pasar Asia hari ini, termasuk IHSG.
Santa Rally merupakan momen spesifik, di mana ada kecenderungan Wall Street akan mengalami kenaikan di 5 hari terakhir perdagangan setiap tahunnya, dan berlanjut di 2 hari pertama tahun yang baru.
Artinya, Santa Rally di Wall Street telah dimulai pada Senin (27/12/2021) lalu, dan berakhir pada 4 Januari 2022
(chd/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000