Melempem di 2021, Kurs Dolar Singapura Meroket Tahun Depan?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
Jumat, 31/12/2021 16:50 WIB
Foto: Dollar Singapur (REUTERS/Thomas White)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar Singapura melemah tipis sepanjang tahun ini melawan rupiah sepanjang 2021. Meski demikian, di tahun depan dolar Singapura diramal bisa menguat tajam.

Melansir data Refinitiv, sepanjang tahun ini dolar Singapura melemah 0,58% melawan rupiah. Pada Jumat (31/12) atau perdagangan terakhir di tahun ini, dolar Singapura berada di kisaran Rp 10.561/SG$.

Fitch Solutions dalam laporan di bulan Oktober memprediksi dolar Singapura akan menguat di tahun depan melawan dolar AS. Di tahun 2022, rata-rata dolar Singapura kini diperkirakan di 1,3600/US$, lebih tinggi dari prediksi sebelumnya 1,3400/US$.


Ketika dolar Singapura menguat melawan dolar AS, maka rupiah juga berisiko besar melemah melawan dolar Singapura.

Fitch Solutions melihat MAS akan kembali mengetatkan kebijakan moneternya di tahun depan.

Peluang MAS menaikkan suku bunga di awal tahun besar cukup besar. Sebab inflasi di Singapura sedang tinggi-tingginya.

Pada Kamis pekan lalu pemerintah Singapura melaporkan CPI di bulan November tumbuh 3,8% year-on-year (yoy), level tersebut merupakan yang tertinggi sejak Februari 2013.

Kemudian di pekan ini inflasi di sektor produsen (producer price index/PPI) bulan November melesat 26% (yoy) dari bukan sebelumnya 25,4% (yoy). PPI tersebut merupakan yang tertinggi sejak Maret 1980.

Ketika inflasi sektor produsen tinggi, maka harga jual produk kemungkinan akan dinaikkan dan berdampak pada inflasi CPI, yang menjadi pertimbangan MAS dalam mengetatkan kebijakan moneter.

Pada pertengahan Oktober lalu, MAS sudah mengetatkan kebijakan moneternya. Kebijakan yang cukup mengejutkan dan membuat dolar Singapura memangkas pelemahan melawan rupiah.

Untuk diketahui, di Singapura, tidak ada suku bunga acuan, kebijakannya menggunakan S$NEER (Singapore dollar nominal effective exchange rate).

Kebijakan moneter, apakah itu longgar atau ketat, dilakukan dengan cara menetapkan kisaran nilai dan nilai tengah dolar Singapura terhadap mata uang negara mitra dagang utama. Kisaran maupun nilai tengah itu tidak diumbar kepada publik.

Pada 14 Oktober lalu MAS menaikkan kemiringan (slope) S$NEER dari sebelumnya di dekat 0%. Sementara lebar (width) dan titik tengah (centre) masih tetap.

Slope berfungsi membuat penguatan/penurunan dolar Singapura lebih cepat/lambat. Ketika slope dinaikkan, maka dolar Singapura bisa menguat lebih cepat, begitu juga sebaliknya.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Jelang Pidato Kenegaraan Prabowo, IHSG & Rupiah Kompak Menguat