Gagal Hijau di Akhir Tahun, tapi IHSG Kasih Cuan 10% di 2021
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan di tahun ini dengan koreksi 0,29% ke level 6.581,48.
Dengan kinerja tersebut, maka sepanjang tahun 2021, IHSG berhasil memberikan return sebesar 10%. Pada perdagangan terakhir, sebanyak 209 saham menguat, 342 saham melemah dan 130 stagnan.
IHSG yang sudah menguat 5 hari beruntun serta jelang libur tahun baru dimanfaatkan oleh investor untuk profit taking. Hal ini tercermin dari net sell asing di pasar reguler yang mencapai Rp 223,8 miliar.
Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) menjadi dua saham dengan net sell asing terbesar masing-masing Rp 90 miliar dan Rp 36 miliar.
Sedangkan saham yang paling banyak dikoleksi asing adalah saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) dan PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (TBIG) dengan net buy masing-masing Rp 63,5 miliar dan Rp 24,6 miliar.
Perkembangan Covid-19 varian baru yakni Omicron masih menjadi fokus utama pelaku pasar. Seiring dengan berjalannya waktu dan berbagai riset dilakukan kabar baik terus berhembus soal Omicron.
Terbaru, John Bell, profesor kedokteran di Universitas Oxford serta penasehat pemerintah Inggris menyatakan pemandangan horor gelombang Covid-19 sudah menjadi sejarah.
Saat berbicara di BBC Radio 4, Bell menganalisa data dari Inggris di mana penambahan kasus per hari mencapai rekor tertinggi, dan penerimaan pasien di rumah sakit berada di level tertinggi sejak bulan Maret. Tetapi, Bell mengatakan jumlah orang yang berada di ICU, khususnya yang sudah divaksinasi masih sangat, sangat rendah.
"Jumlah orang yang sakit parah dan meninggal akbat Covid-19 secara mendasar tidak mengalami perubahan sejak kita divaksinasi dan itu merupakan sesuatu yang sangat penting untuk diingat," kata Bell kepada BBC sebagaimana diwartakan CNBC International, Rabu (29/12).
"Adegan horor yang kita lihat setahun lalu, ruang ICU penuh, banyak orang meninggal sebelum waktunya, dalam pandangan saya itu sekarang sudah menjadi sejarah dan kita harus meyakini hal ini akan terus berlanjut," tambah Bell.
Meskipun sentimen sedang positif, tetapi momen akhir tahun memang jadi salah satu pertimbangan untuk profit taking serta cash out dari pasar terlebih dahulu. Sehingga itulah yang menjadi penggerak indeks hari ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)