Berduit Rp14,25 T, Pria Ini Lebih Kaya dari Bos Kacang Garuda

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
29 December 2021 12:30
Lim Hariyanto Wijaya Sarwono (Tangkapan Layar via Forbes/ Photo by Courtesy of Lim Hariyanto Wijaya Sarwono)
Foto: Lim Hariyanto Wijaya Sarwono (Tangkapan Layar via Forbes/ Photo by Courtesy of Lim Hariyanto Wijaya Sarwono)

Jakarta, CNBC Indonesia - Majalah Bisnis dan Finansial asal Amerika Serikat (AS), Forbes kembali merilis daftar 50 orang terkaya di Indonesia.

Ada seorang pendiri perusahaan produsen minyak sawit yang terdaftar di Singapura. Adapun orang tersebut yakni Lim Hariyanto Wijaya Sarwono.

Forbes mecatat, Lim Hariyanto memiliki kekayaan bersih senilai US$ 1 miliar atau setara dengan Rp 14,25 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.250 per US$.

Dengan kekayaan bersih tersebut, Pria yang saat ini berusia 93 tahun tersebut menjadi orang terkaya ke-41 di Indonesia setelah konglomerat pendiri Grup MNC, yakni Hary Tanoesoedibjo yang memiliki kekayaan bersih US$ 1,02 miliar atau sekitar Rp 14,54 triliun.

Kekayaan Lim Hariyanto lebih tinggi dari konglomerat pendiri perusahaan produsen makanan dan minuman yakni PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) atau Garuda Food, Sudhamek Agoeng Waspodo Soenjoto dengan kekayaan bersih mencapai US$ 995 juta atau sekitar Rp 14,18 triliun.

Lim Hariyanto dan keluarganya memiliki saham mayoritas di produsen minyak sawit yang terdaftar di Singapura, yakni Bumitama Agri, di mana perkebunannya juga berada di Indonesia.

Lim Hariyanto memiliki 7 anak, di mana dua anaknya menjadi pemegang peran paling penting di beberapa perusahaan miliknya. Salah satu putranya, yakni Lim Gunawan Hariyanto merupakan CEO Bumitama Agri, sedangkan salah satu putrinya, yakni Christina merupakan presiden komisaris perusahaan sekuritas, Harita Kencana Sekuritas.

Lim yang juga pendiri Grup keluarga Harita juga memiliki mayoritas perusahaan pertambangan bauksit yang terdaftar di Indonesia, yakni PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA).

Awal kehidupannya, ayah Lim Hariyanto, yakni Lim Tju King merupakan seorang berkewarganegaraan China asalĀ Fujian yang kemudian pindah ke Kalimantan Timur. Beliau pindah karena kemelut antara sisi nasionalis melawan sisi komunis pada saat itu.

Setelah pindah dari China, ayahnya memulai dengan bekerja serabutan, mulai dari berdagang bahkan menjadi kuli juga beliau kerjakan.

Walaupun upah buruh yang diterima oleh ayah Lim saat itu sangatlah sedikit, namun beliau tetap berhemat dan selalu menabung sebisa mungkin.

Ketika tabungannya sudah cukup, beliau pun memulai menjalankan toko kelontong kecil-kecilan, toko kelontong ini beliau jalankan mulai tahun 1915.

Seiring berjalannya waktu, toko kelontong yang dijalankan Lim Tju King berjalan sukses besar dan bahkan bertambah luas hingga ke berbagai usaha. Bahkan, usaha Lim Tju King diteruskan ke anaknya yakni Lim Hariyanto.


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hartanya Rp 17,17 T, Ini Sosok Orang Kaya Tertua di Indonesia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular