Waduh! Bitcoin Cs Loyo Lagi, Ada Apa ya?
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga Bitcoin dan kripto berkapitalisasi pasar besar (big cap) cenderung melemah pada perdagangan Rabu (29/12/2021) pagi hari waktu Indonesia, karena investor mulai kembali merealisasikan keuntungannya setelah sempat melesat pada akhir pekan lalu.
Melansir data dari CoinMarketCap per pukul 09:30 WIB, hampir kesepuluh kripto big cap diperdagangkan di zona merah. Hanya kripto stablecoin USD Coin yang naik tipis.
Bitcoin ambles 4,84% ke level harga US$ 47.824,03/koin atau setara dengan Rp 680.535.947/koin (asumsi kurs hari ini Rp 14.230/US$), Ethereum ambruk 5,14% ke level US$ 3.818,91/koin atau Rp 54.343.089/koin, Solana anjlok 7,85% ke US$ 178,67/koin (Rp 2.542.474/koin), dan Polkadot ambrol 6,92% ke US$ 28,22/koin (Rp 401.571/koin).
Berikut pergerakan 10 kripto besar berdasarkan kapitalisasi pasarnya pada hari ini.
Bitcoin dan kripto big cap lainnya kembali diperdagangkan di zona merah pada pagi hari ini, jelang masa jatuh tempo opsi (option) Bitcoin pada Desember 2021.
Kembali koreksinya Bitcoin dan kripto big cap pada pagi hari ini karena investor mulai merealisasikan keuntungannya, setelah pada akhir pekan lalu sempat menguat.
Koreksinya pasar kripto big cap juga terjadi di tengah kabar positif yang terus berdatangan di pasar global dalam beberapa hari terakhir.
Pada kemarin, kabar baik datang lagi dari Afrika Selatan, di mana hasil studi menunjukkan orang-orang yang terinfeksi Omicron, terutama yang sudah divaksin akan memiliki imun yang lebih kuat dalam menghadapi varian Delta.
Reuters melaporkan bahwa riset tersebut baru dilakukan terhadap sekelompok kecil, hanya 33 orang yang sudah divaksin dan belum. Hasilnya, netralisasi virus Omicron meningkat 14 kali lipat selama 14 hari setelah terinfeksi, dan netralisasi varian naik 4,4 kali lipat.
"Peningkatan netralisasi varian Delta pada individu yang terinfeksi Omicron dapat menurunkan kemampuan Delta untuk menginfeksi kembali individu tersebut," kata para ilmuwan, sebagaimana diwartakan Reuters, Selasa (27/12/2021).
Hasil riset tersebut juga dikatakan konsisten dengan temuan sebelumnya yakni Omicron menggantikan varian Delta karena individu yang terinfeksi memperoleh kekebalan yang menetralisir Delta.
Penelitian tersebut memberikan harapan Omicron akan menjadi akhir dari pandemi Covid-19, apalagi jika ada riset yang lebih luas juga menunjukkan hal yang sama.
Kabar baik lainnya datang dari Amerika Serikat (AS), di mana Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS merekomendasikan untuk mengurangi masa isolasi bagi warganya yang positif Covid-19 dari 10 hari menjadi 5 hari, jika individu tersebut tidak bergejala.
Pengurangan masa isolasi tersebut tentunya membuat aktivitas warga mengalami peningkatan, dan bisa berdampak positif ke perekonomian.
Di lain sisi, pemegang Bitcoin jangka panjang sedikit memangkas posisi bitcoin mereka dalam beberapa pekan terakhir, meskipun ada penurunan harga yang tajam, seperti yang diungkap oleh perusahaan analisis Glassnode
"Perilaku on-chain seperti itu lebih biasanya diamati selama pasar bearish di bitcoin, yang di belakang adalah periode redistribusi koin yang panjang secara efektif dari pergerakan yang lebih lemah, menjadi lebih kuat, dan adanya keyakinan jangka panjang," jelas Glassnode dalam newsletternya Senin (27/12/2021).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)