Omicron Transmisi Lokal Ditemukan, Rupiah Sehat?
Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus penyakit akibat virus corona (Covid-19) varian Omicron bertambah, kali ini lewat transmisi lokal. Meski demikian, nilai tukar rupiah masih stabil dan hanya melemah tipis hingga pertengahan perdagangan Selasa (28/12).
Pada pukul 12:31 WIB, rupiah berada di Rp 14.235/US$ melawan 0,07% melawan dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot, melansir data Refinitiv.
Dalam konferensi pers terbarunya yang disiarkan di Channel Youtube Kemenkes hari ini, Juru Bicara Pemerintah untuk Program Vaksinasi COVID-19. dr. Siti Nadia Tarmidzi mengungkapkan perkembangan terbaru kasus covid-19 varian Omicron di Indonesia.
Sampai hari ini, terdapat 47 kasus Omicron di Indonesia. Artinya ada penambahan 1 kasus dari sebelumnya, dan kasus tersebut merupakan transmisi lokal.
"Hari Selasa, 47 kasus konfirmasi positif Omicron. 46 kasus impor dan 1 transmisi lokal," kata Siti Nadia.
Dengan adanya transmisi lokal, artinya penyebaran Omicron berisiko meluas. Omicron merupakan varian virus corona yang lebih mudah menular dibandingkan varian lainnya, tetapi tidak menyebabkan penyakit lebih parah.
Oleh karena itu, hingga saat ini meski Omicron sudah "menjajah" Eropa hingga Amerika Serikat, sentimen pelaku pasar masih cukup bagus yang mampu menopang kinerja rupiah. Pada pekan lalu, rupiah sukses membukukan penguatan 4 hari beruntun dengan persentase lebih dari 1%, sebelum melemah tipis awal pekan kemarin.
Di Amerika Serikat sejauh ini melaporkan lebih dari 52 juta kasus infeksi baru Covid-19 menyusul penyebaran Omicron yang terkonfirmasi tidak memicu gejala parah. Ahli penyakit menular Gedung Putih Anthony Fauci memperkirakan kenaikan masih akan terus terjadi setelah pekan lalu menyentuh angka 150.000.
Meski demikian, kenaikan kasus tersebut dipercaya tidak akan menyebabkan pelambatan ekonomi, malah mempercepat berakhirnya pandemi.
"Kami tidak yakin Omicron akan mempengaruhi outlook pertumbuhan ekonomi secara signifikan, justru sepertinya akan mempercepat akhir pandemi," tutur analis JPMorgan Dubravko Lakos-Bujas , seperti dikutip CNBC International.
Sementara di Eropa, Prancis kini masuk ke daftar negara yang mencatat penambahan kasus Covid-19 sebanyak 100.000 kasus per hari. Prancis menyusul Inggris dan Amerika Serikat yang mencatat penambahan kasus di atas 100.000 per hari, dan ini menjadi yang pertama sepanjang pandemi bagi Prancis.
Virus corona varian Omicron mendominasi infeksi di Prancis, tingkat keterisian rumah sakit udah bertambah dua kali lipat dalam satu bulan terakhir. Presiden Prancis, Emmanuel Macron dan jajaran pemerintahannya mengadakan pertemuan darurat untuk menentukan langkah apa yang akan diambil guna meredam penyebaran virus Omicron.
Omicron meski tidak menyebabkan penyakit parah tetapi lebih mudah menyebar, sehingga bisa mengganggu fasilitas kesehatan. Hal ini membuat pelaku pasar berhati-hati meski sentimen masih cukup bagus.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)