
Catat! Ini Peristiwa Heboh Soal Kripto Tahun Ini

6. Tindakan Keras Para Regulator dan Alat Pembayaran Pertama di El Salvador
Regulator di beberapa negara yang seakan 'anti' terhadap kripto pun melakukan langkah tegasnya untuk membendung tren investasi aset digital ini. Pada tahun ini, negara yang melopori tindakan keras terhadap industri kripto yakni China.
China melakukan hal tersebut karena pasar kripto sendiri dapat mengancam sistem keuangan negaranya. Regulator China yang melakukan tindakan keras yakni bank sentral China (People Bank of China/PBoC),
Selain itu, pertambangan kripto yang kian masif juga membuat regulator China geram. Pasalnya, proses kegiatan penambangan kripto membuat emisi di China semakin meningkat. Hal ini juga dapat menganggu program pemerintah China untuk mengurangi emisi karbon, di mana China memiliki target nol emisi karbon pada tahun 2030.
Tindakan regulator China membuat negara-negara lainnya bergerak dengan sikap yang sama, yang pada umumnya dilakukan oleh bank sentral karena dapat mengancam peranan bank sentral itu sendiri.
Namun, ada beberapa negara yang malah mengakui keberadaan industri kripto, baik mata uang kripto maupun penambangannya.
Pada tahun ini, negara pertama yang secara resmi mengakui kripto sebagai alat pembayaran yang sah adalah El Salvador, di mana negara di kawasan Amerika Latin ini secara sah mengadopsi Bitcoin.
Bahkan setelah resmi diakui, pemerintah El Salvador berencana untuk membangun kota Bitcoin pertama di dunia.
Langkah El Salvador ini membuat beberapa negara ikut mendeklarasikan Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah. Adapun negara-negara yang resmi mengakui keberadaan Bitcoin yakni Panama, Paraguay, Ukraina (bukan sebagai mata uang), Nigeria, dan Kanada.
7. Minat NFT Melonjak
Ketika Mike Winkelmann (artis yang dikenal sebagai Beeple) menjual karyanya yang berjudul "Everydays: The First 5000 Days" sebagai NFT pada bulan Maret, minat masyarakat terhadap NFT jadi meledak-ledak.
NFT atau non-fungible token merupakan aset digital yang mewakili aset di dunia nyata, seperti sertifikat digital bagi mereka yang memiliki foto, video atau bentuk virtual lainnya.
Hal ini akan tercatat di blockchain. Bila sudah dienkripsi di blockchain, pihak lain tidak dapat menduplikasi atau mereplikasi aset tersebut.
Penjualan ini mendorong arus utama NFT yang tidak terlihat sebelumnya. Secara keseluruhan, pada 2021 pasar NFT jadi memiliki tahun terbaiknya dengan volume perdagangan lebih dari US$ 23 miliar.
8. Kemunculan Aset Metaverse
Setelah berkembang pesatnya NFT di dunia, munculah aset kripto berbasis NFT terbaru, yakni metaverse, di mana kemunculan aset ini terjadi setelah perusahaan media sosial ternama di dunia yakni Facebook Inc. resmi mengganti namanya menjadi Meta Platforms Inc., atau disingkat Meta.
Metaverse sendiri sulit untuk dijelaskan karena belum tentu akan ada. Namun, mengingat hampir berjumlah tiga miliar orang yang menggunakan Facebook setiap bulannya, sang CEO yakni Mark Zuckerberg akhirnya mengungkapkan saran tentang perubahan arah yang patut diperhatikan.
Istilah metaverse bukan merupakan hal baru. Ide metaverse ini berguna dan memiliki kemungkinan akan bersama kita untuk beberapa waktu. Konsep metaverse sangat layak dipahami, apalagi jika Anda kritis terhadap masa depan.
Secara singkat, Metaverse adalah dunia komunitas virtual tanpa akhir yang saling terhubung. Di mana, orang-orang dapat bekerja, bertemu, bermain dengan menggunakan headset realitas virtual, kacamata augmented reality, aplikasi smartphone dan atau perangkat lainnya.
Gambaran sederhana yang diungkapkan oleh Facebook tentang metaverse adalah sebuah seperangkat ruang virtual, tempat seseorang dapat membuat dan menjelajah dengan pengguna internet lainnya yang tidak berada pada ruang fisik yang sama dengan orang tersebut.
Hingga akhir tahun 2021, bentuk Metaverse lebih banyak kepada genre game, layaknya seperti game Roblox atau Minecraft, Animal Crossing, maupun game simulator kehidupan seperti SimCity atau The Sim.
Sampai akhir tahun 2021, NFT Metaverse yang paling diminati oleh para trader dan investor yakni Decentraland, Axie Infinity, dan The Sandbox.
9. Banyaknya penipuan di pasar kripto
Laporan terbaru dari firma riset, Chainalysis mengungkapkan bahwa penipuan di dunia cryptocurrency telah menghasilkan lebih dari US$ 7,7 miliar atau Rp 107 triliun dari investor sepanjang tahun 2021 ini.
Secara total, penipuan kripto naik 81% dibanding tahun 2020. Bentuk penipuan yang paling umum adalah peretasan akun dan penipuan proyek aset kripto yang melarikan diri dengan uang investor.
Adapun contoh kasus penipuan kripto yakni peretasan platform DeFi Poly Network. Awalnya, lebih dari US$ 600 juta kripto dicuri.
Para ahli mengatakan bahwa peretas dapat mengeksploitasi masalah dalam kode jaringan. Meskipun peretas akhirnya mengembalikan dana yang dicuri, itu adalah salah satu pencurian kripto terbesar yang pernah ada.
Selain kasus peretasan platform DeFi Poly Network, adapula kasus penipuan kripto yang berdasarkan dari serial Netfilix asal Korea Selatan yakni Squid Game (SQUID).
Pada awal perilisannya yakni Selasa, 26 Oktober lalu, koin SQUID dihargai hanya seharga US$ 0,01287/koin (Rp 183/koin, asumsi kurs saat itu Rp 14.250/US$).
Namun selang sekitar enam hari setelah dirilis, yakni Senin 1 November lalu, harganya melesat hingga sekitar 200.000% ke harga US$ US$ 2.856,64/koin (Rp 40.707.120/koin).
Tetapi pada esok harinya, harganya langsung ambles hingga 99,99% ke level harga US$ 0,002851/koin atau Rp 41/koin.
CoinMarketCap juga sempat melaporkan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari pembeli token SQUID bahwa website dan media sosial SQUID tidak lagi berfungsi. Bahkan sebelumnya, pengguna token juga tidak dapat menjual tokennya di platform pertukaran Pancakeswap.
Beberapa pihak juga mengatakan bahwa sang pengembang game online beserta koin digitalnya yang hingga kini belum diketahui namanya sudah meninggalkan proyek alias kabur setelah mengetahui harga token SQUID terjatuh hingga ke bawah US$ 0.
Hal ini ditelusuri dari salah satu pengguna Twitter @__trick yang menandakan bahwa pengembang proyek Squid Game telah "menarik karpet" pemegang SQUID.
Parahnya lagi, berdasarkan data dari BscScan, menunjukkan bahwa sebuah alamat yang dilabeli oleh situs web sebagai "dilaporkan terlibat dalam penarikan karpet" token SQUID dan mengkonversikannya ke token binance coin senilai jutaan dolar.
Token SQUID sendiri dibentuk berdasarkan alur cerita dari serial Netfilix, Squid Game.
Sebagai informasi saja, alur cerita dari serial Squid Game ini menampilkan kontestan yang memainkan permainan anak-anak, namun dengan versi yang lebih mematikan, untuk memenangkan hadiah uang tunai di akhir permainan.
Sama seperti alur ceritanya, token SQUID mengikuti aturan yang sama, di mana pemain akan melewati enam game online untuk memenangkan hadiah uang. Bedanya, tentu di sini tidak melibatkan game yang mematikan.
"Tidak ada lagi dunia dystopian di mana sebuah organisasi misterius mengumpulkan orang-orang yang memiliki utang dalam jumlah besar dan hidup di tepi jurang. Semua orang di sini di dunia kripto dapat berpartisipasi dalam Game Squid dengan token SQUID atau NFT terkait di pasar kami," kata white paper dari proyek tersebut.
9. Munculnya Kripto Alternatif Lainnya Selain Ethereum
Seiring meningkatnya permintaan masyarakat pada kripto alternatif (altcoin) Ethereum, sejumlah kripto lain juga muncul dan ikut melesat dalam upaya untuk bersaing.
Sebagai contoh, sebut saja Avalanche (AVAX) dan Solana (SOL) yang diluncurkan pada tahun 2020 sebagai platform untuk kontrak pintar dan pembuatan aplikasi terdesentralisasi.
Bahkan pada tahun ini, token SOL berhasil masuk ke jajaran 10 besar kripto berkapitalisasi pasar besar, di mana saat ini pun bertengger di posisi ke-5. Sedangkan token AVAX juga sempat masuk ke 10 besar mendepak posisi Dogecoin saat itu.
10. DAO Masuk Arus Utama
Pada bulan November, decentralized autonomous organizations (DAO) atau organisasi otonom terdesentralisasi, menarik perhatian media arus utama setelah ConstitutionDAO mengumpulkan lebih dari US$ 40 juta untuk membeli salinan langka Konstitusi AS di lelang.
Meskipun miliarder sekaligus CEO Citadel yakni Ken Griffin mengalahkan ConstitutionDAO, itu membawa perhatian ke DAO, yang sebelumnya hanya dikenal oleh komunitas kripto, kepada massa dan memberikan gambaran sekilas tentang inovasi apa yang mungkin datang pada tahun 2022.
(chd/chd)[Gambas:Video CNBC]
