
Diborong Investor Asing, 5 Saham Ini Langsung Ngacir

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menghijau pada awal perdagangan hari ini, Senin (27/12/2021), sebanyak 5 saham ikut menguat seiring adanya aksi borong investor asing.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.43 WIB, IHSG naik 0,13% ke 6.571,62 dengan nilai transaksi Rp 3,35 triliun dan volume perdagangan 6,05 miliar saham.
Berikut kinerja 5 saham yang paling banyak dibeli (net buy) investor asing pagi ini.
Indah Kiat Pulp and Paper (INKP), saham +4,95%, ke Rp 7.950/saham, beli bersih asing Rp 11,2 M
Bank Mandiri (BMRI), +0,35%, ke Rp 7.075/saham, beli bersih asing Rp 6,1 M
Perusahaan Gas Negara (PGAS), +1,47%, ke Rp 1.380/saham, beli bersih asing Rp 4,6 M
Semen Indonesia (SMGR), +2,41%, ke Rp 7.450/saham, beli bersih asing Rp 3,1 M
Avia Avian (AVIA), +1,65%, ke Rp 925/saham, beli bersih asing Rp1,3 M
Saham emiten produsen kertas Grup Sinar Mas INKP memimpin kenaikan 4,95% ke Rp 7.950/saham, di tengah nilai beli bersih asing Rp 11,2 miliar. Dengan ini, dalam sepekan saham INKP terkerek naik 5,56%, sedangkan dalam sebulan naik 3,21%.
Saham bank BUMN BMRI naik 0,35% ke Rp 7.075/saham dengan nilai beli bersih investor asing Rp 6,1 miliar. Dalam sepekan, saham ini masih turun 0,35%.
Kabar teranyar, dana abadi Indonesia atau sovereign wealth fund (SWF) bernama Indonesia Investment Authority (INA) resmi menjadi pemegang saham BMRI. Selain BMRI, INA juga menggenggam saham bank pelat merah lainnya, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).
Berdasarkan keterbukaan informasi yang dirilis kedua bank anggota Himbara ini, pemerintah telah mengalihkan kepemilikan sahamnya kepada INA pada 23 Desember 2021 lalu.
Di Bank Mandiri, pemerintah mengalihkan 3.733.333.333 saham seri B ke INA dengan harga Rp 6.073/saham atau setara dengan nilai Rp 22,67 triliun. Kepemilikan pemerintah di saham seri B Bank Mandiri pun turun dari sebelumnya 60% menjadi 52%, sehingga kepemilikan INA menjadi sebanyak 8%.
Disebutkan bahwa pengalihan saham ini merupakan pemenuhan dari PP 74 tahun 2020 dan PP 111 tahun 2021. Harga pelaksanaan aksi korporasi ini juga ditetapkan berdasarkan KMK 515 tahun 2021.Sementara itu di BRI, pemerintah menyetorkan sebanyak 5.498.021.834 saham seri B di harga Rp 4.061/saham dengan nilai total Rp 22,32 triliun. Saham milik pemerintah turun menjadi 53,19% dari sebelumnya Rp 56,82%. Sehingga setidaknya kepemilikan INA di saham bank ini sebanyak 3,63.
Pengalihan saham Bank Mandiri dan BRI ini merupakan realisasi penambahan modal pemerintah kepada INA dengan nilai Rp 60 triliun berdasarkan PP 110/2021 yang diteken Presiden Joko Widodo pada 29 Oktober 2021.
Saham emiten gas BUMN PGAS dan semen pelat merah SMGR juga masing-masing naik 1,47% dan 2,41%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Asing Gencar Borong Saham Energi Pada Minggu Pertama Tahun Ini