Analisis Teknikal Sesi II

Banjir Sentimen Positif, 'Christmas Rally' IHSG Lanjut?

Putra, CNBC Indonesia
Jumat, 24/12/2021 13:19 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia/ IHSG (CNBC Indonesia/Muhammad sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,37% ke level 6.579,93 hingga sesi I perdagangan pekan terakhir hari ini, Jumat (24/12/2021).

Setelah dibuka menguat tipis 0,05% di 6.559, IHSG konsisten bergerak di zona hijau sepanjang perdagangan hingga istirahat siang.

Level pembukaan menjadi level terendahnya untuk perdagangan intraday, sementara itu indeks sempat menyentuh level tertingginya di 6.582.


Data perdagangan mencatat 239 saham naik, 248 saham turun dan 174 saham stagnan. Transaksi cenderung sepi karena hanya sebesar Rp 4,77 triliun. Asing pun cenderung net sell tapi tipis saja Rp 22 miliar.

Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup di zona hijau pada perdagangan Kamis (23/12/2021), setelah studi menyebutkan bahwa risiko fatalitas Omicron memang kecil sehingga tak memicu gelombang ketiga pandemi.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 196,67 poin (+0,55%) ke 35.950,56 dan Nasdaq tumbuh 0,83% ke 15.653,37. S&P 500 bertambah 0,62% ke 4.725,79 dan kini terpaut kurang dari 0,4% dari rekor tertingginya.

Hipotesis tersebut terbukti benar adanya. Varian terbaru Covid-19, yakni Omicron, terindikasi secara klinis memiliki tingkat fatalitas yang rendah. Artinya, jika terjadi penyebaran Omicron, tak akan terjadi kelumpuhan sistem layanan kesehatan seperti yang terjadi pada varian Delta.

Studi tersebut dikonfirmasi di Afrika Selatan dan Inggris. Di benua lain, yakni Amerika, pemerintah Amerika Serikat (AS) memberikan izin edar bagi dua obat penanganan Covid-19 yang dirilis oleh Pfizer dan Merck.

Kedua kabar tersebut menjadi kado Natal tahun ini, menghapus kekhawatiran yang dalam sebulan terakhir menyelimuti pemodal mengenai peluang terjadinya gelombang ketiga pandemi, dan pembatasan sosial (lockdown) skala besar.

Setelah naik hampir 0,4% di sesi I, bagaimana arah pergerakan IHSG di sesi II? Berikut ulasan teknikalnya.

Analisis Teknikal

Foto: Putra
Teknikal

Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode jam (hourly) dari indikator Bollinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Jika melihat level penutupan IHSG di sesi I, maka posisi indeks saat ini sudah mendekati level resisten terdekat di 6.582. Indeks perlu bergerak menembus level resistance selanjutnya di 6.600 untuk membentuk tren naik (bullish).

Sementara itu indeks perlu turun ke bawah level support terdekatnya di 6.555 dan selanjutnya di 6.529 untuk membentuk tren bearish.

Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Saat ini RSI berada di area 55,74 yang mengindikasikan bergerak di zona netral dan cenderung naik. Berdasarkan indikator teknikal, IHSG masih berpotensi menguat di sesi II sehingga ada peluang bakal ada happy weekend minggu ini.

Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Israel Vs Iran Bikin Harga Minyak Naik & Bursa Saham "Ambyar"