Ikuti Tren Wall Street, IHSG Bertahan di Zona Hijau

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
24 December 2021 12:03
Kondisi papan perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (9/2/2018). IHSG hari ini bergerak negatif karena respon sentimen anjloknya bursa saham Amerika hingga 4,15%. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada penutupan sesi pertama Jumat (24/12/2021), di tengah kabar baik seputar izin edar obat Covid-19 di Amerika Serikat (AS) dan konfirmasi bahwa Omicron relatif ramah.

Menurut data PT Bursa Efek Indonesia, IHSG berakhir di level 6.579,927 atau lompat 24,38 poin (+0,37%) pada penutupan siang. Dibuka naik 0,05% ke 6.559,089, indeks acuan utama bursa ini bertahan di zona hijau tanpa sekalipun menyentuh zona merah.

Level pembukaan tersebut sekaligus menjadi level terendah hariannya, sementara level tertinggi hariannya disentuh pada pukul 10:30 WIB, yakni pada 6.582,073. Namun, mayoritas saham masih melemah yakni sebanyak 248 unit, sedangkan 239 menguat, dan 174 sisanya flat.

Nilai perdagangan surut ke level Rp 4,76 triliun dengan melibatkan 13 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 740.000-an kali. Investor asing hari ini mencetak penjualan bersih (net sell), senilai Rp 22,16 miliar.

Saham yang mereka jual terutama adalah PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dengan nilai penjualan bersih masing-masing sebesar Rp 24,7 miliar dan Rp 10,6 miliar. Keduanya tertekan, di mana ASII melemah 0,87% menjadi Rp 5.675 sementara TLKM surut 0,72% ke Rp 4.130/saham.

Sebaliknya, saham yang diburu terutama adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan nilai pembelian bersih masing-masing Rp 18,1 miliar dan Rp 12,5 miliar. Keduanya bergerak berbeda arah, di mana BBCA naik 0,34% ke Rp 7.325 /unit dan BBRI flat di angka Rp 4.100/saham.

Dari sisi nilai transaksi, saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dan ARTO meraja dengan total nilai perdagangan masing-masing sebesar Rp 390,2 miliar dan Rp 289,5 miliar, diikuti PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) senilai Rp 200,2 miliar.

Reli IHSG terjadi di tengah pergerakan variatif bursa Asia di mana indeks KOSPI Korea Selatan memimpin dengan reli sebesar 0,63% disusul indeks Strait Times Singapura sebesar 0,37%. Sebaliknya, indeks Shenzhen China memimpin koreksi sebesar 0,74%.

Sentimen positif muncul dari studi di Afrika Selatan dan Inggris yang menyimpulkan bahwa Omicron memiliki tingkat fatalitas rendah. Artinya, jika terjadi penyebaran Omicron, tak akan terjadi kelumpuhan sistem layanan kesehatan seperti yang terjadi pada varian Delta.

Di Amerika Serikat (AS), pemerintah memberikan izin edar bagi dua obat penanganan Covid-19 yang dirilis oleh Pfizer dan Merck.

Kedua kabar tersebut menjadi kado Natal tahun ini, menghapus kekhawatiran yang dalam sebulan terakhir menyelimuti pemodal mengenai peluang terjadinya gelombang ketiga pandemi, dan pembatasan sosial (lockdown) skala besar.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham Bank Diburu, IHSG Awet Menghijau Hingga Closing Sesi 1

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular