Sri Mulyani Panggil Sinivasan, Tagih Utang Texmaco Rp 32 T
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan penyitaan aset terhadap Grup Texmaco sudah dijalankan sesuai ketentuan. Termasuk pemanggilan terhadap pemilik Marimutu Sinivasan.
"Pemerintah dalam hal ini Satgas BLBI sudah undang pemiliknya dan pemiliknya hadir dan dalam hal ini meminta ke pemiliknya untuk melakukan kewajiban seperti yang sudah ditandatangani oleh surat sebelumnya," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual, Kamis (23/12/2021).
Sri Mulyani merasa sudah cukup waktu memberikan kesempatan kepada perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban. Apalagi tidak ada itikad baik dari pemilik untuk melunasi utang tersebut.
Total utang Texmaco mencapai Rp 31,72 triliun dan US$ 3,91 juta atau Rp 55,9 miliar (kuras Rp 14.300/US$).
"Jadi dalam hal ini pemerintah sudah berkali-kali memberi peluang bahkan mendukung agar perusahaan yang masih bisa berjalan, namun tidak ada sedikitpun ada tanda-tanda akan melakukan itikad untuk membayar kembali," jelasnya.
"Oleh karena itu, pada hari ini pemerintah melakukan eksekusi terhadap aset. Ini adalah bentuk sesudah lebih dari 20 tahun memberikan uang dan waktu, kesempatan, dan bahkan mendukungnya dengan beri LC nya jaminan," terang Sri Mulyani.
Sejak awal pemerintah melakukan penagihan ke grup Texmaco selalu melihat kondisi keuangan dan industrinya. Sehingga untuk melihat industri textile nya terus berjalan pemerintah kembali memberikan penjaminan LC (Letter of Credit) melalui bank BNI.
Dalam proses ini, grup Texmaco dinilai setuju untuk melakukan Master of Restructuring Agreement dengan pemerintah dan BPPN. Perjanjian ini ditandatangani sendiri oleh pemiliknya yang berarti menyatakan setuju untuk menerbitkan exchangeable bonds yang akan menjadi pengganti utang-utangnya.
Namun, saat proses berjalan grup Texmaco juga gagal membayar dari kupon exchangeable bonds yang diterbitkan pada tahun 2004 silam. Artinya, dengan waktu yang diberikan pemerintah grup ini tidak pernah membayar utangnya.
"Dengan demikian pada dasarnya grup texmaco tidak pernah membayar kupon dari utang yang telah dikonversi menjadi exchangeable bonds tersebut," tegas Sri Mulyani.
(mij/mij)