Asing Borong Rp 132 M, IHSG Finis di Zona Hijau

Tri Putra, CNBC Indonesia
Kamis, 23/12/2021 16:00 WIB
Foto: Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021). Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,4% ke level 6.555,55 pada perdagangan hari ini, Kamis (23/12/2021).

Saat IHSG naik terpantau ada saham 207 menguat, 307 melemah dan 159 stagnan. Nilai transaksi mencapai Rp 11,7 triliun dan investor asing net buy sebesar Rp 135 miliar.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) jadi incaran investor asing. Kedua saham tersebut diborong asing dengan net buy masing-masing sebesar Rp 27 miliar dan Rp 42 miliar.


Sedangkan saham yang paling banyak dilepas asing ada saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Astra International Tbk (ASII) dengan net sell masing-masing sebesar Rp 77 miliar dan Rp 31 miliar.

Sentimen untuk hari ini memang sedang bagus. Dini hari tadi, tiga indeks saham acuan Wall Street ditutup dengan penguatan.

Indeks Dow Jones naik 0,74% disusul indeks S&P 500 yang menguat 1,02% dan indeks Nasdaq Composite memimpin penguatan dengan apresiasi 1,18%.

Di luar negeri, perkembangan pandemi cenderung positif. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dalam konferensi pers pada Selasa menyerukan warga AS mendapatkan suntikan penguat vaksin, mengklaim bahwa penerima akan "amat sangat terlindungi."

Dia juga menegaskan bahwa pemerintah tak akan melakukan pembatasan sosial (lockdown) ketat seperti yang pernah diberlakukan sebelumnya. Hal ini memicu optimisme di bursa AS tadi malam, yang berpeluang berimbas pada bursa Tanah Air hari ini.

Di sisi lain, FDA menyetujui penggunaan dan peredaran obat besutan Pfizer untuk menekan tingkat keparahan infeksi Covid-19. Studi menunjukkan bahwa pil tersebut memiliki efektivitas hingga 89% untuk meringankan gejala Covid sehingga tak perlu mondok di rumah sakit.

Hal ini memberikan harapan bahwa penanganan pandemi bakal kian membaik sekalipun di negara yang tingkat vaksinasinya rendah. Jika penanganan pandemi membaik, maka harapan bahwa pandemi terakhir pun bakal kian besar, sehingga ekonomi segera berjalan normal.

Sentimen positif ini semestinya menjadi katalis yang bersifat dominan mempengaruhi pergerakan pasar hari ini. Sentimen tersebut juga memberikan jalan dan landasan bagi terwujudnya praktik window dressing yang ditunggu pemodal di akhir tahun.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pasang Surut IHSG & Rupiah Tutup Semester I-2025