Nilai Saham Melonjak, 8 Taipan Ini Tambah Kaya Raya

Feri Sandria, CNBC Indonesia
23 December 2021 13:30
Infografis, 10 Orang Terkaya di Nusantara
Foto: Infografis/ Crazy Rich/ Edward Ricardo Sianturi

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah sempat mengalami kontraksi tahun lalu, pertumbuhan ekonomi tahun ini diprediksi naik 3,6%. Perbaikan kondisi ekonomi mampu memompa kinerja saham domestik dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu tumbuh sekitar 10% sejak awal tahun ini.

Selain itu, harga beberapa komoditas unggulan domestik juga ikut meroket sepanjang tahun. Alhasil, lanskap taipan terkaya di bumi pertiwi juga mengalami perubahan.

Forbes yang secara rutin memperbaharui daftar orang-orang terkaya alias crazy rich di dunia, baru-baru ini memperbaharui daftar orang terkaya untuk tahun 2021.

Berdasarkan catatan Forbes, gabungan kekayaan 50 orang terkaya di Indonesia tahun 2021 ini meningkat 22% menjadi US$ 162 miliar dari tahun lalu sebesar US$ 133 miliar. Peningkatan ini terjadi di tengah upaya pemulihan ekonomi yang sempat ambruk disebabkan pandemi Covid-19.

Hampir tiga perempat dari taipan yang masuk daftar tersebut mengalami kenaikan harta kekayaan, dengan delapan di antanya melonjak lebih dari US$ 1 miliar atau lebih.

Meski daftar orang terkaya masih didominasi oleh pemain lama, dengan nyaris setengah dari daftar 40 orang terkaya di Indonesia tahun 2006, namanya kembali muncul di daftar tahun 2021, beberapa nama baru mampu mendobrak dan masuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia.

Pemain-pemain baru tersebut masuk salah satunya berkat kinerja saham dari perusahaan yang dimiliki mampu melonjak signifikan. Selain Jerry Ng yang mulai masuk tahun lalu di posisi 44, ada juga nama trio pendiri emiten teknologi DCI Indonesia (DCII) dan Indointernet (EDGE) yang harga sahamnya melejit tahun ini sejak Penawaran perdana tahun ini.

Akan tetapi kinerja saham yang signifikan tidak hanya dinikmati secara eksklusif oleh konstituen baru di daftar taipan terkaya Indonesia, beberapa pebisnis kawakan juga hartanya ikut melonjak akibat meroketnya kinerja saham perusahaan yang dimiliki.

Berikut Tim Riset CNBC Indonesia merangkum daftar 8 taipan yang sangat diuntungkan oleh naiknya harga saham emiten yang dimiliki.

Anthoni Salim

Pendiri Grup Salim ini merupakan orang terkaya ketiga di Indonesia, dengan kekayaan bersihnya diperkirakan mencapai US$ 8,5 (Rp 121,97 triliun) meningkat 44% dari tahun sebelumnya karena investasinya pada saham-saham yang sedang naik daun tahun ini seperti Emtek dan operator pusat data DCI Indonesia (DCII) yang melambung tinggi, bahkan sempat melonjak 14.000% menyentuh harga Rp 59.000/saham sebelum disuspensi (penghentian saham sementara) oleh bursa pada 16 Juni lalu.

Selain itu ia juga menggenggam saham Emtek yang mampu tumbuh 60% sejak awal tahun sehingga kapitalisasi pasar emiten induk usaha tersebut mampu menebus Rp 100 triliun. Salim juga memiliki Bank Ina Perdana (BINA) yang walaupun kapitalisasi pasarnya relatif kecil tapi kinerja sahamnya mampu tumbuh lebih dari 500% tahun ini

Konglomerasi Grup Salim adalah pemilik gurita bisnis di berbagai sektor mulai dari sektor konsumer, jasa keuangan, perkebunan hingga teknologi, dengan lebih dari 10 emiten tercatat melantai di bursa termasuk Indofood, induk Indomaret dan duo emiten sawit LSIP-SIMP.

Keluarga Salim juga memiliki saham di perusahaan investasi yang terdaftar di Hong Kong, First Pacific, yang memiliki aset sebesar $27 miliar di enam negara.

Jerry Ng

Jerry Ng merupakan salah satu miliarder yang baru di Indonesia, dengan namanya baru masuk tahun lalu. Tahun ini total kekayaannya ditaksir mencapai US$ 3,2 miliar atau Rp 46,40 triliun dan bertengger di peringkat 12.

Dengan demikian dalam setahun kekayaannya bertambah US$ 2,6 miliar (Rp 37,31 triliun). Hal ini salah satunya akibat kenaikan yang signifikan dari emiten bank digital yang ia miliki. Data Refinitiv mencatat dalam setahun saham Bank Jago (ARTO) melonjak nyaris mencapai 400% sejak awal tahun.

Sebelum fokus di Bank Jago, Jerry Ng dikenal sebagai bankir veteran yang berpengalaman lebih dari tiga dekade di PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) dan Bank Central Asia. Kemudian hingga Februari 2019 menjabat sebagai Direktur Utama di Bank BTPN (BTPN).

Wijono & Hermanto Tanoko

Tanoko bersaudar (Herman dan Wijono) merupakan pengusaha asal Surabaya pemilik Group Tancorp Abadi Nusantara. Gabungan kekayaan mereka diperkirakan mencapai US$ 3,3 miliar atau meningkat US$ 2,6 miliar (371%) dari tahun lalu di angka US$ 700 juta.

Melejitnya harta kakak beradik ini terjadi karena berhasil melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) beberapa anak perusahaan yang tergabung dalam Grup Tancorp di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Emiten perdagangan kebutuhan bangunan PT Caturkarda Depo Bangunan dan perusahaan produsen cat PT Avia Avian berhasil dibawa melantai di Bursa. Cat Avian tercatat merupakan IPO produsen cat terbesar domestik, dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp 56 triliun.

Low Tuck Kwong

Kekayaan bersih pengusaha batu bara ini meningkat 109% menjadi US$ 2,55 miliar tahun ini, peningkatan kekayaan ini salah satunya ditopang oleh kinerja fantastis Bayan Resources (BYAN) baik dari segi keuangan maupun saham.

Saham BYAN tercatat naik 74% sejak awal tahun dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp 90 triliun, di mana Low Tuck Kwong menguasai lebih dari setengah kepemilikan di emiten tersebut.

Chairul Tanjung

Kekayaan bersih Chairul Tanjung tercatat sebesar US$ 5,5 miliar, meningkat 41% dari tahun lalu.

Peningkatan kekayaannya salah satunya didorong karena kenaikan signifikan saham emiten bank digital Allo Bank Indonesia (BBHI), di mana ia tercatat , sebagai pemegang saham utama melalui kepemilikan di Mega Corpora.

Saham BBHI melonjak lebih dari 4.000% tahun ini dengan kapitalisasi pasar tembus Rp 75 triliun. Selain itu saham Bank Mega (MEGA) juga tumbuh lebih dari 20% sejak awal tahun.

Chairul Tanjung merupakan pemilik CT Corp dengan sejumlah diversifikasi bisnis. Pengusaha Indonesia berusia 58 tahun ini memiliki perusahaan media, termasuk online dan televisi. Ia juga memiliki bisnis ritel melalui Carrefour dan Transmart. Ia juga mengontrol franchise Wendy's di Indonesia, Versace, Mango dan Jimmy Choo.

Trio DCII-EDGE

Tahun ini klub elite 50 orang terkaya Tanah Air kedatangan tiga nama baru yang dari sektor teknologi dan berbisnis data center di Indonesia.

Ketiganya merupakan para pendiri DCI Indonesia, yakni Otto Toto Sugiri (US$ 2,5 miliar), Marina Budiman (US$ 1,5 miliar) dan Han Arming Hanafia (US$ 1,19 miliar).

Meroketnya harga saham emiten pusat data (data center) PT DCI Indonesia Tbk (DCII) sejak melantai di bursa pada Januari tahun ini membuat kekayaan mereka melonjak hingga akhirnya berhasil masuk dalam daftar 50 besar orang terkaya di Indonesia pada 2021 versi Forbes.

Sejak IPO pada 6 Januari 2021 di harga Rp 420/saham, saham DCII telah 'meroket ke angkasa' dengan persentase 9.185,71% ke posisi Rp 39.000saham.

Bahkan, saham DCII sempat melonjak tinggi sampai 14.000% dan menyentuh harga Rp 59.000/saham sebelum disuspensi (penghentian saham sementara) oleh bursa pada 16 Juni lalu.

Sementara itu, sejak debut di bursa pada 8 Februari 2021 di harga Rp 7.375/saham, saham EDGE juga ikut melambung 224,07% ke posisi Rp 23.900/saham.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular