Nilai Saham Melonjak, 8 Taipan Ini Tambah Kaya Raya

Feri Sandria, CNBC Indonesia
23 December 2021 13:30
IPO PT DCI Indonesia Tbk (DCII), 6 Januari 2021/BEI
Foto: IPO PT DCI Indonesia Tbk (DCII), 6 Januari 2021/BEI

Wijono & Hermanto Tanoko

Tanoko bersaudar (Herman dan Wijono) merupakan pengusaha asal Surabaya pemilik Group Tancorp Abadi Nusantara. Gabungan kekayaan mereka diperkirakan mencapai US$ 3,3 miliar atau meningkat US$ 2,6 miliar (371%) dari tahun lalu di angka US$ 700 juta.

Melejitnya harta kakak beradik ini terjadi karena berhasil melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) beberapa anak perusahaan yang tergabung dalam Grup Tancorp di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Emiten perdagangan kebutuhan bangunan PT Caturkarda Depo Bangunan dan perusahaan produsen cat PT Avia Avian berhasil dibawa melantai di Bursa. Cat Avian tercatat merupakan IPO produsen cat terbesar domestik, dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp 56 triliun.

Low Tuck Kwong

Kekayaan bersih pengusaha batu bara ini meningkat 109% menjadi US$ 2,55 miliar tahun ini, peningkatan kekayaan ini salah satunya ditopang oleh kinerja fantastis Bayan Resources (BYAN) baik dari segi keuangan maupun saham.

Saham BYAN tercatat naik 74% sejak awal tahun dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp 90 triliun, di mana Low Tuck Kwong menguasai lebih dari setengah kepemilikan di emiten tersebut.

Chairul Tanjung

Kekayaan bersih Chairul Tanjung tercatat sebesar US$ 5,5 miliar, meningkat 41% dari tahun lalu.

Peningkatan kekayaannya salah satunya didorong karena kenaikan signifikan saham emiten bank digital Allo Bank Indonesia (BBHI), di mana ia tercatat , sebagai pemegang saham utama melalui kepemilikan di Mega Corpora.

Saham BBHI melonjak lebih dari 4.000% tahun ini dengan kapitalisasi pasar tembus Rp 75 triliun. Selain itu saham Bank Mega (MEGA) juga tumbuh lebih dari 20% sejak awal tahun.

Chairul Tanjung merupakan pemilik CT Corp dengan sejumlah diversifikasi bisnis. Pengusaha Indonesia berusia 58 tahun ini memiliki perusahaan media, termasuk online dan televisi. Ia juga memiliki bisnis ritel melalui Carrefour dan Transmart. Ia juga mengontrol franchise Wendy's di Indonesia, Versace, Mango dan Jimmy Choo.

Trio DCII-EDGE

Tahun ini klub elite 50 orang terkaya Tanah Air kedatangan tiga nama baru yang dari sektor teknologi dan berbisnis data center di Indonesia.

Ketiganya merupakan para pendiri DCI Indonesia, yakni Otto Toto Sugiri (US$ 2,5 miliar), Marina Budiman (US$ 1,5 miliar) dan Han Arming Hanafia (US$ 1,19 miliar).

Meroketnya harga saham emiten pusat data (data center) PT DCI Indonesia Tbk (DCII) sejak melantai di bursa pada Januari tahun ini membuat kekayaan mereka melonjak hingga akhirnya berhasil masuk dalam daftar 50 besar orang terkaya di Indonesia pada 2021 versi Forbes.

Sejak IPO pada 6 Januari 2021 di harga Rp 420/saham, saham DCII telah 'meroket ke angkasa' dengan persentase 9.185,71% ke posisi Rp 39.000saham.

Bahkan, saham DCII sempat melonjak tinggi sampai 14.000% dan menyentuh harga Rp 59.000/saham sebelum disuspensi (penghentian saham sementara) oleh bursa pada 16 Juni lalu.

Sementara itu, sejak debut di bursa pada 8 Februari 2021 di harga Rp 7.375/saham, saham EDGE juga ikut melambung 224,07% ke posisi Rp 23.900/saham.

(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular