Marak Apartemen Hantu, Pasar Perumahan Makin Terjangkau?

Feri Sandria, CNBC Indonesia
23 December 2021 16:17
Operator kasino Australia Crown Resorts, resor tepi laut Sydney yang baru, di Sydney, Australia (REUTERS/David Gray)
Foto: Operator kasino Australia Crown Resorts, resor tepi laut Sydney yang baru, di Sydney, Australia (REUTERS/David Gray)

Secara umum harga properti di berbagai belahan dunia diperkirakan akan tetap meningkat tahun depan. Survei Reuters dari jejak pendapat para ahli menyebutkan prospek akan keterjangkauan properti sebagian besar negatif, yang salah satunya akibat kenaikan suku bunga yang lebih tinggi.

Dalam bisnis real estat, pandangan konvensional mengatakan bahwa kenaikan suku bunga membuat pembelian atau penjualan rumah menjadi lebih sulit, dan sebaliknya.

Kondisi ini membuat pasar perumahan dan properti mungkin tidak akan membaik dalam waktu dekat, mengingat banyak bank sentral telah mengatakan komitmen atau mengharapkan kenaikan suku bunga tahun depan demi mengekang laju inflasi.

 

Prospek Properti di Delaapan Pasar Utama DuniaFoto: Reuters
Prospek Properti di Delaapan Pasar Utama Dunia

Memang, sebagian besar pasar perumahan utama telah mengungguli tidak hanya ekonomi yang lebih luas di masing-masing wilayah, tetapi juga ekspektasi optimis analis pasar properti sendiri.

Di lima pasar tersebut - Amerika Serikat, Inggris, Australia, Kanada, dan Dubai - harga rumah secara kasar naik dua kali lipat dari perkiraan para analis pada awal tahun ini.

Sementara itu, negara tetangga terdekat seperti Malaysia, Singapura dan Australia juga mencatatkan kenaikan harga perumahan.

Pada periode Juli-September 2021, harga rumah di Singapura naik 1,1% dari kuartal sebelumnya. Ini menandai kenaikan kuartal keenam berturut-turut dalam harga rumah pribadi karena pembukaan ekonomi kembali ekonomi secara lebih luas di tengah percepatan program vaksinasi COVID-19.

Data bank sentral Malaysia menyebutkan Indeks Perumahan di Malaysia meningkat menjadi 0,80% pada kuartal keempat tahun 2021 dari -0,70 persen pada kuartal ketiga tahun 2021.

Data dari Biro Statistik Australia yang telah melacak harga properti sejak tahun 2003 menyebutkan sejak saat itu hingga kuartal pertama tahun ini, kenaikan harga lebih dari 5% dalam satu kuartal hanya terjadi sekali.

Tetapi dalam tiga kuartal pertama tahun ini, harga naik lebih dari 5% setiap saat, di mana dalam 12 bulan hingga September tahun ini, harga properti di seluruh ibu kota Australia tumbuh rata-rata dengan rekor 22%.

Lonjakan ini dipimpin oleh harga rumah yang naik lebih daripada apartemen. Harga rumah naik rata-rata 25% di seluruh ibu kota dan sampai 32% di Kota Sydney.

(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular