
Apartemen 'Hantu' Gentayangan! Harga Drop, Saatnya Borong?

Jakarta, CNBC Indonesia - Di kota-kota besar, tingkat keterisian hunian apartemen selama masa pandemi mengalami penurunan sangat tajam. Hal ini disebabkan para penyewa banyak yang kembali ke tempat asal dan memilih bekerja dari rumah.
Hal ini menyebabkan hunian apartemen, terutama di Jakarta merosot tajam. Kekosongan ini juga merata, baik di apartemen untuk kelas high end maupun kelas menengah ke bawah.
"Kekosongannya merata, baik untuk yang kelas ekspatriat atau pejabat ke atas atau menengah ke bawah, berkurang sekali tingkat huniannya," ujar Senior Manager Coldwell Banker Commercial, Angra Angreni, kepada CNBC Indonesia di program Investime, Kamis (23/12/2021).
Lantas, dengan kondisi seperti ini, apakah ini bisa menjadi waktu yang tepat untuk berinvestasi membeli apartemen?
Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI), Totok Lusida menilai, berinvestasi properti, terutama apartemen di Indonesia masih jauh lebih murah ketimbang harga apartemen di luar negeri.
"Kedua, di Amerika Serikat, harga properti naik 30% dalam 6 bulan terakhir, kondisi ini, dari masyarakat sudah tahu, kalau kembali ke arah pulih, kondisi pandemi [Indonesia peringkat] 5 besar yang paling aman di dunia, itu akan membangkitkan hunian apartemen juga," kata Totok, pada kesempatan sama.
Terlebih lagi, saat ini pemerintah memberikan sejumlah insentif bagi industri properti seperti relaksasi Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM).
"Developer tidak pernah menurunkan harga, yang ada relaksasi, pemerintah menurunkan stimulus, kita lagi negosiasi perpanjangan [stimulus] setahun," bebernya.
Sebagai informasi saja, pasar apartemen masih sulit untuk bangkit dari keterpurukan. Hal ini karena stok lama masih ada yang belum terjual. Selain itu harus penjualan apartemen baru juga masih harus bersaing dengan pasar apartemen bekas.
Selain itu, pasar apartemen saat ini sedang turun drastis ditambah penyewa apartemen yang berada di kawasan bisnis dari ekspatriat juga belum kembali ke Indonesia. Sehingga orang juga masih mengerem untuk melakukan investasi pembelian apartemen baru, malah yang ada dijual ke pasar.
(sys/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Marak Apartemen Hantu, Pasar Perumahan Makin Terjangkau?
