
Polis Jiwasraya Beralih ke IFG, Garuda Terancam Delisting

6.Catat Jadwalnya! Adaro Siap Tebar Dividen Interim Rp 5 T
Emiten tambang batu bara PT Adaro Energy Tbk (ADRO) akan membagikan dividen interim untuk tahun buku 2021 senilai US$ 350 juta atau setara dengan Rp 5 triliun (asumsi kurs Rp 14.300/US$).
Menurut keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), keputusan pembagian dividen interim tersebut mengacu pada hasil Rapat Direksi dan Dewan Komisaris Adaro Energy pada 20 Desember 2021.
Adapun, dividen interim tersebut berasal dari laba bersih Adaro periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2021 atau per akhir kuartal III tahun ini.
Sebelumnya, Adaro mencatatkan laba bersih senilai US$ 420,90 juta atau Rp 6,01 triliun (asumsi kurs Rp 14.300/US$) pada akhir September 2021 lalu. Tercatat nilai laba bersih ini melompat 284,81% secara tahunan (year on year/YoY) dari US$ 109,37 juta di periode yang sama tahun sebelumnya.
7.Jadi Bank Digital, Bank Neo Raup Rp 2,5 T dari Rights Issue
Emiten bank digital, PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) meraih dana Rp 2,5 triliun melalui penambahan modal dengan skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMTED) atau rights issue.
Direktur Utama PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB), Tjandra Gunawan mengatakan, selama periode perdagangan HMETD pada 2 - 8 Desember 2021 dan pemesanan saham tambahan sampai dengan 10 Desember 2021, rights issue tersebut terserap secara penuh dan terjadi kelebihan pemesanan tambahan mencapai 679 juta saham atau setara Rp 882,5 miliar.
Perseroan menawarkan jumlah saham yang ditawarkan dalam HMETD V ini sebanyak 1.927.162.193 lembar saham dengan nilai pelaksanaan Rp 1.300 untuk setiap saham.
"Dengan demikian, jumlah dana yang akan diterima perseroan adalah sebesar Rp 2,50 triliun," kata Tjandra, Rabu (22/12/2021).
8.Anak Usaha WSKT Repackaging Kredit Sindikasi Rp 5,16 T
PT Pemalang Batang Tol Road (PBTR), salah satu Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang dimiliki oleh PT Waskita Toll Road (WTR) menyepakati repackaging kredit sindikasi senilai Rp 5,16 triliun.
Tak hanya itu, anak usaha PT Waskita Karya Tbk (WSKT) ini juga memperoleh tambahan kredit investasi senilai Rp 500 miliar.
Adapun 25 bank yang memberikan kredit tersebut antara lain, Bank BNI, Bank Panin, Bank Artha Graha, Bank Jateng, Bank Sumut, Bank Nagari, Bank Bali, Bank Sulselbar, Bank DIY, Bank Jambi, Bank Kalteng, Bank Maluku Malut, Bank Papua, IIF, Bank Riau Kepri.
Selanjutnya, Bank Sumsel Babel, Bank Kalsel, Bank Sulteng, BNI Syariah, Bank Aceh Syariah, Bank DIY Syariah, Bank BJB Syariah, Bank Riau Kepri Syariah, Bank Kalsel Syariah, dan PT Sarana Multi Infrastruktur Divisi Syariah.
Direktur Utama WTR, Septiawan Andri Purwanto menjelaskan, repackaging kredit sindikasi ini untuk menjaga komitmen PBTR dalam memenuhi kewajiban kepada para kreditur.
"Repackaging kredit sindikasi ini dapat meningkatkan kesehatan perusahaan secara keseluruhan, juga secara konsolidasi akan meningkatkan kondisi WTR," ujar Septiawan, dalam keterangan resminya, Rabu (22/12/2021).
9.Merdeka Copper Mau Rights Issue, Bidik Dana Rp 3 T
Perusahaan pertambangan milik Menteri Pariwisata Sandiaga Uno, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) akan melakukan penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD/rights issue). Aksi korporasi ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan likuiditas perusahaan.
Berdasarkan pengumuman yang dirilis perusahaan, jumlah saham yang akan diterbitkan sebanyak-banyaknya 1.206.000.000 dengan harga pelaksanaan Rp 2.830/saham. Dengan demikian, perusahaan setidaknya akan mendapatkan dana segar senilai Rp 3,41 triliun.
"PUT [Penawaran Umum Terbatas] II dilakukan oleh Perseroan untuk memperkuat struktur permodalan Perseroan sehingga memberikan nilai tambah untuk mendukung kinerja Perseroan," tulis pengumuman tersebut, dikutip Rabu (22/12/2021).
(sys/hps)[Gambas:Video CNBC]
