Dow Futures Menguat Tipis, Nasdaq Futures Cenderung Flat
Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) menguat pada perdagangan Rabu (22/12/2021), berpeluang melanjutkan reli yang dicetak kemarin.
Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average bertambah 66 poin (+0,2%) dari nilai wajarnya. Kontrak serupa indeks S&P 500 tumbuh sebesar 0,1% sedangkan Nasdaq Futures cenderung flat.
Saham Caterpillar naik 1% di sesi pra-pembukaan sementara saham Tesla melesat 2% setelah pemilik Tesla yakni Elon Musk dalam platform podcast mengatakan bahwa pihaknya telah mencapai kesepakatan untuk menjual 10% sahamnya untuk memenuhi kewajiban pajak.
Kemarin, indeks Dow Jones lompat 560 poin (+1,6%) sementara S&P 500 lompat 1,8% dan Nasdaq melesat 2,4%. Reli tersebut memperbaiki posisi ketiga indeks tersebut yang terbanting dalam 3 hari sebelumnya.
Saham yang terkait dengan perjalanan kembali menguat, setelah investor melancarkan pembelian di tengah koreksi. Saham Delta Air Lines melonjak 5,9%, sementara United Airlines melesat 6,9%.
Presiden AS Joe Biden dalam konferensi pers pada Selasa menyerukan warga AS mendapatkan suntikan penguat vaksin, mengklaim bahwa penerima akan "amat sangat terlindungi." Dia juga menegaskan bahwa pemerintah tak akan melakukan pembatasan sosial (lockdown) ketat seperti yang pernah diberlakukan sebelumnya.
Biden juga mengatakan bahwa 1.000 personil medis dari militer akan membantu rumah sakit menangani kenaikan pasien Covid-19. Pihaknya akan membeli 500 juta tes Covid di rumah yang gratis untuk warga AS mulai tahun depan.
Keith Buchanan, Manajer Portofolio Globalt Investments, mengatakan bahwa varian Omicron tak memicu persoalan separah varian Delta sehingga pemulihan ekonomi yang berjalan tak serta-merta dipicu oleh stimulus.
"Ia menguji apakah ekonomi dan pasar bisa mempertahankan kinerja meski kebijakan moneter dan fiskal tidak selonggar sebelumnya," tuturnya kepada CNBC International. Investor hari ini juga akan memantau rilis data ekonomi termasuk pembelian rumah baru, penjualan rumah lama, pertumbuhan ekonomi, dan indeks keyakinan konsumen.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)