Rupiah Makin Trengginas, Melesat ke Level Terkuat 1 Bulan

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
22 December 2021 09:21
Uang Edisi Khusus Kemerdekaan RI ke 75 (Tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia)
Foto: Uang Edisi Khusus Kemerdekaan RI ke 75 (Tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Laju penguatan rupiah sejak pertengahan perdagangan Selasa kemarin masih berlanjut pada perdagangan Rabu (22/12). Rupiah langsung menguat tajam melawan dolar Amerika Serikat (AS) dan berada di level terkuat dalam 1 bulan terakhir.

Begitu perdagangan dibuka, rupiah melesat 0,37% ke Rp 14.260/US$. Apresiasi rupiah bertambah menjadi 0,58% ke Rp 14.230/US$ pada pukul 10:17 WIB, yang merupakan level terkuat sejak 19 November lalu.

Mata uang Garuda mulai bertenaga sejak pertengahan perdagangan kemarin setelah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang optimistis perekonomian Indonesia tumbuh lebih dari 5% di kuartal IV-2021.

"Momentum pemulihan ekonomi kembali menguat setelah terinterupsi varian delta. Untuk 2021, ekonomi diperkirakan tumbuh 3,5-4% dan pada kuartal IV tumbuh di atas 5% karena akselerasi yang kuat," ungkap Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita periode Desember 2021, Selasa (21/12/2021).

Selain itu, penguatan bursa saham global sejak kemarin menjadi indikasi sentimen pelaku pasar mulai membaik yang menguntungkan bagi rupiah. Sebagai mata uang emerging market, rupiah akan menarik ketika sentimen pelaku pasar membaik, begitu juga sebaliknya.

Investor di seluruh dunia, baik di Amerika Serikat (AS), Eropa, maupun di Asia Pasifik sendiri kemarin cenderung bersepakat bahwa varian terbaru Covid-19 berjulukan Omicron tersebut tidak akan membanting perekonomian dunia.

Betul bahwa beberapa negara melakukan pengetatan kegiatan ekonomi dan pembatasan sosial (lockdown). Namun, dampaknya diprediksi bakal lebih terukur dan bersifat jangka pendek setelah karakteristik Omicron yang lebih "bersahabat" akhirnya terbukti secara klinis.

Artinya, jika nanti Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) mengonfirmasi hipotesis bahwa Omicron memang tak memicu komplikasi, maka dalam hitungan hari dan bahkan jam pemerintah dari berbagai negara akan mencabut kembali lockdown.

Selain itu kabar baik juga datang dari perusahaan farmasi, Moderna, yang mengumumkan bahwa dosis penguat vaksinnya (booster) memberikan proteksi yang tinggi dari varian Omicron.

Dalam rilis resmi hasil laboratorium, Moderna menunjukkan bahwa dosis booster sebesar setengah dosis atau 50 mikrogram meningkatkan antibodi penetral terhadap Omicron sekitar 37 kali lipat. Bila booster diberikan secara penuh atau 100 mikrogram, antibodi penetral bisa naik hingga 83 kali lipat.

Meski begitu, efek samping yang lebih berat bisa menjadi persoalan baru. Lebih lanjut, CEO perusahaan Stéphane Bancel menyebut perusahaannya berencana untuk menguji suntikan booster yang disesuaikan dengan varian Omicron pada awal 2022 mendatang, untuk menelaah lebih lanjut.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rupiah Ngeri! 3 Hari Melesat 3% ke Level Terkuat 3 Bulan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular