Harga Minyak 'Terbang'! Tapi Awas Rawan Nyusruk...

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
22 December 2021 08:49
SPBU Pertamina
Ilustrasi SPBU (CNBC Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia melesat pada perdagangan pagi hari ini. Lonjakan harga si emas hitam terjadi selepas kemarin harga ambles.

Pada Rabu (22/12/2021) pukul 07:59 WIB, harga minyak jenis brent berada di US$ 73,98/barel. Melonjak 3,44% dari posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Sedangkan yang jenis light sweet harganya US$ 71,12/barel. Melejit 4,24%.

Kemarin, harga minyak dunia ambrol. Harga brent ditutup turun 2,72% dan light sweet minus 3,71%.

Pada perdagangan awal pekan, harga minyak juga terkoreksi. Brent berkurang 2% dan light sweet terpangkas 2,1%.

Koreksi yang lumayan dalam selama dua hari terakhir membuat kontrak minyak sudah 'murah'. Akibatnya, investor kembali berminat memborong kontrak minyak sehingga harganya naik.

Halaman Selanjutnya --> Lockdown Bayangi Dunia

Akan tetapi, sejatinya kekhawatiran masih menyelimuti pasar. Virus coroa varian omicron yang semakin menyebar membuat investor (dan seluruh penduduk Bumi) cemas aktivitas dan mobilitas bakal 'digembok' lagi.

"Pelaku pasar ingin bullish, tetapi mereka juga tahu sepertinya ini tidak akan bertahan lama. Kenaikan harga emas akan terbatas dan ke depan bakal ada aksi jual lagi," kata Tamas Varga, Analis Minyak d PVM Oil Associates yang berbasis di London, seperti dikutip dari Reuters.

Penyebaran varian omicron memang tidak main-main. Varian yang kali pertama terdeteksi di Afrika Selatan ini membuat kasus positif di berbagai negara mengalami lonjakan.

Akibatnya, sejumlah negara telah dan akan memperketat pembatasan sosial (social distancing). Akhir pekan lalu, pemerintah Belanda resmi memberlakukan karantina wilayah alias lockdown.

Di Rotterdam, aparat keamanan bertindak tegas dengan menembakkan meriam air kepada para sekitar 1.000 suporter yang berkerumun menantikan laga klasik sepakbola Feyenoord melawan Ajax Amsterdam. Sejak akhir bulan lalu, penonton sudah tidak diizinkan untuk menyaksikan bal-balan di stadion.

Lockdown di Belanda sangat ketat. Tidak boleh ada kumpul-kumpul lebih dari dua orang di luar ruangan. Bar, restoran, juga harus menutup pintu bagi pelanggan yang ingin makan-minum di tempat.

Di Inggris, Perdana Menteri Boris Johnson membuka opsi untuk menerapkan pembatasan sosial yang ketat. "Saya harus mengatakan kepada rakyat Inggris, kepada semua orang, kami tidak akan mengesampingkan pemberlakuan kebijakan yang lebih jauh demi melindungi publik," kata Johson, seperti dikutip dari Reuters.

Apakah pemerintah Inggris akan membatasi kegiatan pariwisata pada musim liburan Hati Natal-Tahun Baru?

"Kami bisa menerapkan segala kebijakan. Kami tidak akan membuat mengesampingkan seluruh kemungkinan," tegas Johnson.

Perkembangan ini membuat investor khawatir. Bayangan akan lockdown yang melanda berbagai dunia adalah risiko yang sangat nyata.

Saat mobilitas masyarakat dibatasi, maka konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) otomatis turun. Jadi tidak heran harga minyak sepertinya sulit bertahan di level tinggi, risiko koreksi akan terus membayangi.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular