10 Hari Ngebut, Batu Bara Masuk Pitstop Dulu...

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
22 December 2021 07:45
An undated handout photo of Whitehaven Coal's Tarrawonga coal mine in Boggabri, New South Wales, Australia.   Whitehaven Coal Ltd/Handout via REUTERS   ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY. NO RESALES. NO ARCHIVES
Foto: Tambang batubara Tarrawonga Whitehaven Coal di Boggabri, New South Wales, Australia. (Whitehaven Coal Ltd/Handout via REUTERS)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara turun pada perdagangan kemarin. Maklum, harga si batu hitam sudah melesat 10 hari beruntun.

Kemarin, harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) ditutup di US$ 182,6/ton. Berkurang 0,3% dari posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Koreksi ini membuat tren kenaikan harga batu bara terhenti. Sebelumnya, harga komoditas ini naik 10 hari tanpa terputus. Selama 10 hari tersebut, harga melonjak 28,04%.

Iming-iming cuan 28,04% sudah cukup untuk membuat pelaku pasar tergoda. Kontrak batu bara mengalami tekanan jual sehingga harga turun.

Selama setahun terakhir, harga batu bara membukukan kenaikan 115.59% secara point-to-point. Kenaikan harga batu bara berkontribusi positif terhadap pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Pada 11 bulan pertama 2021, setoran pajak dari sektor ini meroket 59,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (cumulative-to-cumulative/ctc). Pada Januari-November 2020, terjadi kontraksi hingga 43,5%.

"Pertambangan booming luar biasa," tegas Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan.

apbnSumber: Kementerian Keuangan

Tidak hanya pajak, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pun terdongkrak. Hingga 10 Desember 2021, tercatat PNBP sektor mineral dan batu bara (minerba) telah mencapai Rp 70,05 triliun. Realisasi ini sama dengan 179% dari target 2021 sebesar Rp 39,1 triliun.

Muhammad Wafid, Direktur Penerimaan Mineral dan Batu Bara Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara (Ditjen Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengatakan bahwa penerimaan negara dari sektor ini menjadi rekor tertinggi sepanjang Indonesia merdeka. Prestasi ini dipicu oleh beberapa hal, utamanya memang karena lonjakan harga komoditas, terutama batu bara.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Kurang 'Vitamin', Harga Batu Bara Diramal Masih Lemah Lesu

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular