Jerman dkk Mulai Lockdown, Bursa Eropa Merah di Sesi Awal

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
Senin, 20/12/2021 16:06 WIB
Foto: Seorang pedagang bekerja sebagai layar menunjukkan data pasar di pasar CMC di London, Inggris, 11 Desember 2018. REUTERS / Simon Dawson

Jakarta. CNBC Indonesia - Bursa Eropa tertekan pada pembukaan perdagangan Senin (20/12/2021), di tengah dimulainya kembali pembatasan sosial di beberapa negara Eropa menyusul maraknya virus Covid-19 varian Omicron.

Indeks Stoxx 600 dibuka anjlok 2% di sesi awal perdagangan dengan indeks saham sektor perjalanan dan kenyamanan ambruk 2,6% dan memimpin koreksi indeks saham sektoral lain yang juga melemah.

Selang setengah jam kemudian reli indeks Stoxx 600 menjadi 9,96 poin (-2,1%) di level 463,94. Indeks CAC Prancis surut 160,28 poin (-2,31%) ke 6.766,35 dan DAX Jerman turun 392,49 poin (-2,53%) ke 15.139,2. FTSE Inggris drop 143,7 poin (-1,98%) ke 7.126,22.


Belanda mulai memberlakukan pembatasan sosial (lockdown) penuh pada Minggu hingga pertengahan Januari, dan membuka peluang pengetatan kembali aktivitas ekonomi selama libur Natal dan Tahun Baru.

Jerman mulai hari ini hanya mengizinkan warga negara dan pemukimnya serta penumpang pesawat transit untuk memasuki wilayahnya. Semua pelaku perjalanan yang masuk ke Jerman diwajibkan karantina 14 hari tak terkecuali untuk mereka yang sudah divaksin.

Austria hanya akan mengizinkan pelancong yang sudah divaksin memasuki negaranya. Di Amerika Serikat (AS), New York dan Columbia mencetak rekor harian terbaru. Kontrak berjangka (futures) indeks AS pun anjlok.

Sementara itu, bursa utama Asia Pasifik cenderung melemah dengan indeks saham Jepang memimpin koreksi. Di sisi lain, China memangkas suku bunga acuannya menjadi yang pertama kali dalam satu setengah tahun terakhir.

Dari sisi data, pemodal memantau rilis neraca transaksi berjalan zona Euro per Oktober.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sinyal Lesunya Ekonomi RI, Kredit Perbankan Melambat Lagi