Pekan Lalu Bak Roller Coaster, Dolar Singapura Kini Mager!

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
20 December 2021 15:25
Ilustrasi dolar Singapura (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi dolar Singapura (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar Singapura bergerak ibarat roller coaster melawan rupiah pada pekan lalu. Tetapi pada perdagangan hari ini, Senin (20/12), dolar Singapura masih belum banyak bergerak.

Pada pukul 13:22 WIB, SG$ 1 setara Rp 10.513,16, dolar Singapura menguat 0,08% di pasar spot, melansir data Refinitiv.

Rupiah sebenarnya cukup kuat sejak pekan lalu, meski bank sentral Amerika Serikat (AS) mempercepat normalisasi kebijakan moneternya, dan memproyeksikan kenaikan suku bunga sebanyak 3 kali di tahun depan.

Pengumuman kebijakan moneter bank sentral AS berdampak ke pasar mata uang secara luas, termasuk rupiah melawan dolar Singapura. Sebab, kebijakan tersebut bisa memicu capital outflow dari neraca emerging market seperti Indonesia, yang tentunya membuat rupiah tertekan.

Tetapi nyatanya rupiah cukup kuat, disebabkan selisih yield yang masih menarik. Meski bank sentral AS menaikkan suku bunga hingga 3 kali di tahun depan, riil yield diperkirakan masih akan negatif.

Rupiah baru mengalami tekanan setelah virus corona varian Omicron dilaporkan masuk ke Indonesia. Pasar khawatir aka nada kebijakan pembatasan sosial yang lebih ketat, sehingga mengganggu pemulihan ekonomi.

Tidak hanya di dalam negeri, virus corona Omicron kini sudah menyebar ke 89 negara yang membuat sentimen pelaku pasar memburuk, dan kurang menguntungkan bagi rupiah.
Di sisi lain, dolar Singapura mendapat tenaga menguat setelah ekspor non-minyak (NODX) dilaporkan melesat di bulan November.

Data dari Enterprise Singapore (ESG) hari ini menunjukkan ekspor non-minyak (NODX) di bulan November melesat 24,3% year-on-year (yoy) menjadi kenaikan tertinggi dalam nyaris satu dekade terakhir. Selain itu, NODX juga sudah mencatat kenaikan dalam 12 bulan beruntun.

Jika dilihat dari bulan sebelumnya, NODX mencatat kenaikan 1,1%.

Selain itu, kenaikan ekspor tersebut terjadi nyaris ke semua negara tujuan.

"NODX di semua pasar utama mengalami kenaikan di bulan November, penurunan hanya terjadi di Thailand," kata ESG sebagaimana diwartakan Channel News Asia, Jumat (17/12).

Singapura merupakan negara yang mengandalkan ekspor guna memutar roda perekonomiannya. Rasio ekspor terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Singapura lebih dari 100% dan menjadi negara dengan rasio ekspor terhadap PDB terbesar di dunia.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kurs Dolar Singapura Pagi Jeblok Siang Naik, Ini Penyebabnya!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular