Asing Cemas Omicron Masuk RI, 5 Saham Big Cap Diobral

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
16 December 2021 16:20
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia/ IHSG, Senin (22/11/2021) (CNBC Indonesia/Muhammad sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia/ IHSG (CNBC Indonesia/Muhammad sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup terkoreksi pada perdagangan Kamis (16/12/2021), karena diperberat oleh kabar negatif dari masuknya virus corona (Covid-19) varian Omicron di Indonesia untuk pertama kalinya pada hari ini.

Indeks bursa saham acuan nasional tersebut ditutup melemah 0,47% ke level 6.594,798. Pada awal perdagangan sesi I hari ini, IHSG sempat dibuka dan diperdagangkan di zona hijau merespons positif dari rebound-nya bursa saham Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu (15/12/2021) waktu AS.

Tetapi selang 2 jam setelah dibuka, IHSG langsung berbalik arah ke zona merah hingga akhir perdagangan hari ini akibat ditemukannya kasus perdana varian Omicron di RI. IHSG pun kembali ke level psikologis 6.500 pada hari ini.

Data perdagangan mencatat nilai transaksi indeks pada hari ini cenderung tak berubah dari perdagangan sebelumnya, yakni sebesar Rp 12,8 triliun. Sebanyak 172 saham naik, 372 saham turun, dan 133 lainnya stagnan.

Dikala IHSG yang berbalik arah ke zona koreksi, investor asing tercatat melakukan penjualan bersih (net sell) sebesar Rp 533 miliar di pasar reguler.

Asing tercatat melego setidaknya lima saham berkapitalisasi pasar besar (big cap) di atas Rp 100 triliun, di mana tiga diantaranya merupakan saham perbankan.

Adapun kelima saham big cap tersebut yakni saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), saham PT Astra International Tbk (ASII), saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

Selain melego lima saham big cap, asing juga melepas saham emiten produsen semen dengan merek Semen Gresik yakni PT Semen Indonesia Tbk (SMGR).

Berikut saham-saham yang dilepas oleh investor asing pada hari ini.

Net Sell AsingFoto: RTI

Sementara itu dari pembelian bersih, asing tercatat mengoleksi tiga saham big cap pada hari ini, yakni saham PT Bank Jago Tbk (ARTO), saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK).

Selain itu, asing juga mengoleksi saham emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), saham emiten produsen cat bermerek Avian yakni PT Avia Avian Tbk (AVIA), dan saham emiten telekomunikasi PT Indosat Tbk (ISAT).

Adapun saham-saham yang dikoleksi oleh investor asing pada hari ini adalah:

Net Buy Asing

Pembalikan arah IHSG menyusul kabar tak sedap masuknya varian Omicron ke Tanah Air sebagaimana disampaikan oleh Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin (BGS) dalam konferensi persnya.

Dalam kesempatan itu, BGS, sapaan akrab Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa Kemenkes sudah mendeteksi Covid-19 varian omicron di Tanah Air.

"Kemenkes tadi malam mendeteksi ada seorang pasien berinisial N terkonfirmasi Omicron pada tanggal 15 Desember," ujarnya.

Menurut BGS, data-data itu juga sudah dikonfirmasikan ke GISAID. Kemudian GIASID juga sudah mengonfirmasi data sequencing benar adalah Omicron.

Omicron merupakan varian Covid-19 yang dianggap paling mudah menular dibandingkan varian lainnya, termasuk varian Delta.

Meski dikatakan hanya menimbulkan gejala ringan, tetapi jika penyebarannya semakin meluas dikhawatirkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) akan kembali diperketat, dan membuat perekonomian kembali melambat.

Varian Omicron terdeteksi pada akhir November lalu di Afrika Selatan (Afsel). Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) memasukkannya ke dalam "varian of concern", yang perlu diwaspadai bersama Delta.

Hingga kini, sudah lebih dari 72 negara terinfeksi varian tersebut.

Sementara itu, Bank Indonesia (BI) telah menyelesaikan Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode Desember 2021. Hasilnya, seperti dugaan, suku bunga acuan dipertahankan.

"Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 15-16 Desember 2021 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 3,5%, suku bunga Deposit Facility sebesar 2,75%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,25%," sebut Gubernur Perry Warjiyo saat membacakan hasil keputusan rapat, Kamis (16/12/2021).

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan MH Thamrin tetap mempertahankan suku bunga acuan 3,5%. Dari 10 institusi yang terlibat, semuanya sepakat bulat.

BI-7 Day Reverse Repo Rate sudah berada di 3,5% sejak Februari 2021. Artinya sudah 10 bulan berturut-turut BI tidak menaikan suku bunga acuannya. Suku bunga acuan di level 3,5% juga menjadi suku bunga terendah sepanjang sejarah Indonesia merdeka.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Lesu Lagi, Asing Borong BBCA-TLKM & Lepas BUKA-ISAT

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular