'Diteror' Sentimen Negatif, IHSG Berani Masuk Jalur Hijau
Jakarta, CNBC Indonesia - Hawa kurang mengenakkan masih meliputi pasar keuangan global. Namun hal ini tak membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lesu di pagi ini, Rabu (15/12/2021).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat ke level 6.615.,72. Indeks lanjut naik dengan apresiasi 0,14% di level 6,635,30 pada 09.10 WIB. Seiring IHSG yang menguat, asing melakukan net buy sebesar Rp 2 miliar.
Saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Central Proteina Prima Tbk (CPRO) dilepas asing masing-masing sebesar Rp 7,6 miliar dan Rp 2,3 miliar.
Sedangkan saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Astra International Tbk (ASII) diborong asing masing-masing senilai Rp 9,2 miliar dan Rp 2,2 miliar.
IHSG justru menguat di tengah sentiment global yang sedang tak karuan. Dini hari tadi bursa saham Wall Street ditutup dengan koreksi. Indeks Dow Jones ambles 0,3%, indeks S&P 500 melemah 0,75% dan indeks Nasdaq Composite memimpin pelemahan dengan koreksi 1,14%.
Semalam AS melaporkan Indeks Harga Produsen (IHP) naik 9,6% year on year (yoy), lebih tinggi dari estimasi konsensus.
Kenaikan harga dan inflasi ini membuat pasar bertaruh bahwa the Fed akan segera mengetatkan kebijakan moneternya.
Selain itu proses tapering juga diramal bakal lebih cepat dari yang tadinya hanya dikurangi US$ 15 miliar sekarang dikurangi menjadi US$ 15 miliar.
Dari dalam negeri sentiment datang dari rilis data perdagangan internasional yang akan dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini.
Pelaku pasar masih memperkirakan neraca dagang Indonesia bulan November bisa surplus di atas US$ 4,5 miliar.
Ekspor dinilai masih akan lebih tinggi dari pada impor karena ditopang kenaikan harga komoditas dan permintaan eksternal yang solid.
Surplus neraca dagang yang berlanjut dapat menjadi tenaga bagi rupiah untuk menguat. Dengan stabilitas dan penguatan rupiah risiko bagi investor asing untuk membeli aset domestic menjadi berkurang dan bisa mendorong terjadinya inflow.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)