Pengen Sepekan Cuan Rp 2 T? Ini Bocoran dari Sandiaga Uno!

Riset, CNBC Indonesia
Rabu, 15/12/2021 08:35 WIB
Foto: Instagram @sandiuno

Jakarta, CNBC Indonesia -Dalam waktu sepekan, harta kekayaan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno bertambah sebesar Rp 2 triliun.

Kenaikan tersebut berasal dari kepemilikapria dengan julukan Bang Sandi ini di saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG). Catat saja, pada periode 7-14 Desember 2021, harga saham SRTG naik 33,8%.

Berdasarkan laporan keterbukaan perseroan, Sandiaga sendiri menggenggam 21,51% saham SRTG. Saat nilai kapitalisasi pasar SRTG sebesar Rp 29,3 triliun pada 7 Desember 2021, kekayaan Bang Sandi sebesar Rp 6,3 triliun.


Per Selasa (14/12/2021), market cap SRTG sudah mencapai Rp 39,2 triliun dan kekayaan Bang Sandi naik menjadi Rp 8,4 triliun. Ini artinya kekayaan Bang Sandi bertambah Rp 2,1 triliun dalam sepekan.

Peningkatan market cap SRTG terjadi seiring dengan pertumbuhan nilai aset (Net Asset Value/NAV) SRTG yang meningkat 5% menjadi Rp 54,88 triliun.

Kinerja harga sahaminvesteeSRTG juga turut mendongkrak peningkatan NAV. Beberapa perusahaaninvesteeSRTG yang populer seperti PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (TBIG), PT Mitra Pinastika Multika Tbk (MPMX) dan PT Providen Agro Tbk (PALM), harga sahamnya naik.

Harga saham PALM naik 50% dalam seminggu terakhir. Sementara itu harga saham MPMX naik 15% diikuti saham TBIG yang meningkat 5% dan MDKA serta ADRO yang bertambah masing-masing 2% dan 1%.

Lantas bagaimana cara berinvestasi agar portfoliomu bertumbuh kencang bak Bang Sandi? Tak perlu penasaran, ternyata Sandiaga Uno sempat membocorkan tips untuk mengelola portofolio investasi agar cuan maksimal.

Sandiagamengungkapkan jika calon investor memiliki aset, maka harus dibagi dan jangan difokuskan ke dalam satu instrumen investasi tertentu atau dikenal dengan sebutan dont put your egg in one basket.

"Aset 100% misalnya, total portfolio ini investasikan, ini menjadi modal porfofolio dan bisa dijalankan setelah Covid-19 ini, yakni mengalokasikan 18-20cash, 30-35% di ekuitas [saham], 30-35% di fixed income atau surat berharga, dan sisanya tersebar di properti dan emas, dan metal," kata Sandi dalam paparan investasi bersama Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Kamis (14/5/2020).

Namun, Sandi berpesan bagi para investor yang menjadi pemula dalam dunia pasar modal, diamengingatkan agar hati-hati dalam memilih saham. Bagi Sandi, likuiditas dan fundamental lah yang terpenting.

"Bagi yang ingin belajar investasi saham, hati-hati saatstock picking[pemilihan saham] individual karena ini sangat berisiko, kecuali kita kestockyang liquid dan perusahaan yang fundamentalnya besar, nama-nama seperti BCA, Astra, Unilever, Bank Mandiri jadi pilihan utama," jelas Sandi.

Selain itu Sandi juga berpesan agar investor pemula tidak terjebak tipu daya saham gorengan. Menurutnya keuntungan saham gorengan hanyalah semu dan tidak akan bisa membuat kaya raya terutama apabila untuk para pemula yang ingin berinvestasi disana.

"Jadi kalau mau investasi saham untuk pemula langsung fokus ke saham blue chip [unggulan] yang likuiditasnya baik. Bukan ke saham gorengan, saham gorengan ini sudah banyak habiskan sumber daya ternyata tipu daya," sebut Sandi.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pasang Surut IHSG & Rupiah Tutup Semester I-2025