CNBC Indonesia Awards 2021

Repower, Lompatan Raksasa Satu Dasawarsa

Tri Putra & Arif Gunawan, CNBC Indonesia
15 December 2021 10:10
Terus didukung UYM, REAL Kejar Peningkatan Penjualan Lebih Dari 100% Sampai Akhir Tahun 2021. (Dok.Repower Asia)
Foto: Terus didukung UYM, REAL Kejar Peningkatan Penjualan Lebih Dari 100% Sampai Akhir Tahun 2021. (Dok.Repower Asia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tahun 2021 masih menjadi tahun menantang bagi sektor properti. Secara bersamaan konsep pembangunan dan bisnis ramah lingkungan semakin menjadi kebutuhan, di tengah meningkatnya keprihatinan mengenai perubahan iklim dunia.

Seluruh pemimpin negara dunia telah bertemu di Glasgow Inggris, dalam forum Konferensi Partisipan (Conference of Participant/COP) ke-26 terkait kesepakatan Paris, mengenai pengurangan emisi gas rumah kaca.

Sebanyak 197 negara dan wilayah administrasi independen menyepakati Glasgow Climate Pact di mana mereka akan melaporkan kemajuan mengurangi emisi gas rumah kaca dalam pertemuan COP-27 di Mesir tahun depan.

Menurut International Energy Agency (IEA) dalam laporan berjudul "Global Status Report for Buildings and Construction" (2019), konstruksi properti dan pengoperasiannya menyumbang 39% emisi karbondioksida (CO2) terkait dengan penggunaan energi dan materi pendukungnya.

GHG EmissionSumber: IEA

Oleh karenanya, konsep properti hijau kian menjadi prasyarat jika kita ingin menekan pemanasan global. Secara bersamaan, properti hijau juga kian menjadi kebutuhan bagi konsumen seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya pembangunan berkelanjutan.

Menurut penelitian Universitas Indonesia (UI) berjudul "The Role of Green Buildings in Supporting Green Buyer Behaviour Towards Green Users" pada September 2020, ada pengaruh kuat antara pemilihan properti hijau dengan penggunanya di Indonesia.

"Persentase pengguna green building yang telah memilih brosur properti hijau mencapai 79,5%, dan lebih tinggi dari persentase mereka yang merupakan pengguna bangunan biasa," demikian tulis laporan tersebut.

Tingginya preferensi konsumen Indonesia akan proyek hijau mendorong International Finance Corporation (IFC) menggandeng Green Building Council Indonesia (GBCI) untuk melakukan sertifikasi hijau atas setidaknya 20% proyek konstruksi baru di Tanah Air.

Di Indonesia, tak banyak pengembang yang berminat menggarap proyek properti dengan konsep ramah lingkungan. Emiten properti yang baru mencatatkan saham pada Desember 2019, PT Repower Asia Indonesia Tbk (REAL) menjadi satu dari sedikit pengembang tersebut.

Beberapa proyek properti perseroan seperti Botanical Puri Asri dan Green Botanical Garden mengusung tema Green Construction yang ramah lingkungan, di tengah semakin tingginya kesadaran baik masyarakat maupun investor terhadap pentingnya aspek tersebut. Komitmen itu diwujudkan dengan penyediaan ruang terbuka hijau dan penanaman pohon di Depok, Jawa Barat.

Selain fokus pada aspek lingkungan, REAL mengembangkan properti di lokasi strategis seperti proyek perumahan Botanical Puri Asri di Depok. Proyek ini berada di lokasi yang diapit oleh dua pintu tol sekaligus, yaitu Tol Krukut dan Tol Kukusan.

Tak berhenti di sana, perseroan kini melompat ke bisnis baru, yang terkait dengan digitalisasi, yakni pengembangan pusat data (data center). Inisiatif demikian biasanya muncul dari pelaku usaha teknologi, dan baru kali ini dikemukakan oleh perusahaan properti.

Rencana yang dikemukakan pada September tersebut mendapat sambutan positif dari pelaku pasar, sebagaimana terlihat dari lonjakan harga sahamnya yang terjadi sejak Agustus, dari level terendah Rp 50/saham hingga sempat menyentuh angka Rp 129/saham pada 15 September.

Ekspansi emiten berkode REAL tersebut sangat strategis mengingat penetrasi internet dan adopsi teknologi digital di Indonesia sangat pesat. Laporan riset JLL bertajuk "Data Centre in Indonesia Unveiling the Potential to Become the Next Digital Hub" menilai sektor ini bakal bertumbuh besar.

JLL memproyeksikan pertumbuhan industri Data Center pada periode 2020-2025 akan bertumbuh 23,5% per tahun. Pada 2025 nanti ukuran pasar industri ini diperkirakan mencapai US$ 618,6 juta atau setara dengan Rp 8,82 triliun (dengan asumsi kurs Rp 14.250 /US$).

Untuk mengejar peluang tersebut, Repower Asia mengonversi asset gedung perkantoran yang dimilikinya di wilayah Jakarta dan sekitarnya untuk menjadi rumah bagi server dan piranti keras penyimpanan data digital. Bagi perseroan, rencana itu merupakan lompatan raksasa sejak 10 tahun pendiriannya pada 2011.

Konversi aset gedung perkantoran menjadi Data Center menjadi solusi jitu membuat aset gedung lebih produktif di tengah efek pandemi Covid-19 yang mendorong tren Work from Home (WFH) sehingga okupansi perkantoran cenderung tertekan.

Dengan kombinasi terobosan pengembangan green project dan pengembangan usaha ke data center, Repower Asia melakukan lompatan besar di sektor properti yang lebih visioner ketimbang perusahaan properti lain yang lebih besar dan lebih senior.

CNBC Indonesia menganugerahkan penghargaan "Rookie of The Year" di ajang CNBC Indonesia Award 2021, sebagai bentuk pengakuan atau afirmasi atas terobosan yang dijalankan perseroan hingga mencuri perhatian di kalangan pelaku industri (sektor properti).

Untuk mencapai penilaian itu, kami melakukan kajian sektoral terkait dengan inisiatif green building dan ekspansi ke sektor yang terkait dengan digitalisasi. Penilaian dilakukan pada November melalui riset berbasis data sekunder dari publikasi perseroan, pemerintah, dan media monitoring terhadap 10 media utama nasional.

Semoga penilaian ini terus mendorong perseroan untuk memperkuat kinerja dan kontribusinya dalam pengembangan industri properti yang berkelanjutan, dan menginspirasi perusahaan properti lain untuk tidak berhenti berinovasi di tengah pemulihan pandemi.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular