CNBC Indonesia Awards 2021
Bos BCA Raih The Most Inspiring Leader in Banking Transition

Jakarta, CNBC Indonesia - Media ekonomi terbesar dan terintegrasi CNBC Indonesia menggelar CNBC Indonesia Awards 2021, sebagai wujud apresiasi dan kinerja yang diraih para pelaku ekonomi dan dunia usaha sepanjang 2021.
Atas capaian prima dalam menahkodai perusahaan, dan secara bersamaan menginspirasi pelaku industri, kategori 'The Most Inspiring Leader in Banking Transition' diberikan kepada Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Jahja Setiaatmadja. Penghargaan diserahkan secara virtual kepada Jahja pada malam puncak penghargaan.
"Pada kesempatan yang baik ini saya ingin mengucapkan terima kasih atas penghargaan yang diberikan sebagai The Most Inspiring Leader in Banking Transition pada ajang CNBC Indonesia Award 2021. Saya persembahkan penghargaan ini untuk para nasabah BCA tercinta di seluruh tanah air, dan bagi keluarga besar One BCA di manapun anda berada," kata Jahja pada CNBC Indonesia Awards 2021, Selasa (14/12/2021),
Dia mengatakan penghargaan yang diberikan tidak dapat dilepaskan dari faktor besarnya kepercayaan dan dukungan para nasabah, pemangku kepentingan, regulator, otoritas perbankan, serta para karyawan BCA.
"Ke depan, BCA terus berkomitmen menciptakan terobosan-terobosan nyata di bidang perbankan dan teknologi bagi masyarakat luas dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan. Terima kasih. BCA senantiasa di sisi anda," ujarnya.
Jahja Setiaatmadja menjadi Presiden Direktur BCA yang telah memimpin perusahaan sejak 2011. Dalam 10 tahun kepemimpinannya di BCA, Jahja sukses membawa berbagai kemajuan dan inovasi sehingga BCA bisa bertahan dan terus tumbuh menjadi salah satu bank besar di Indonesia.
Dalam RUPS Tahunan BCA 2021, Jahja kembali dipercaya menjadi Presiden Direktur BCA hingga 5 tahun ke depan. Sebelum menjadi Presiden Direktur BCA, Jahja sempat menjadi Wakil Presiden Direktur pada 2005-2011, Direktur BCA (1999-2005), dan menjabat posisi Direktur Keuangan di PT Indomobil (1989-1990). Pria yang memulai karirnya sejak 1979 juga sempat berkarir di PT Kalbe Farma (1980-1989).
Selama kepemimpinan Jahja, BCA juga sudah melakukan langkah transformasi digital demi memenuhi kebutuhan nasabah yang mengikuti perkembangan zaman. Salah satunya, BCA telah mengakuisisi PT Bank Royal Indonesia dan mengubahnya menjadi PT Bank Digital BCA yang diluncurkan pada akhir 2020.
Yang membuat kepemimpinan Jahja begitu mengesankan, adalah pada kemampuannya untuk berpikir di luar pakem, dan mengantisipasi tantangan perubahan dengan kreativitas yang berujung solusi.
"Orang-orang kreatif yang bisa sukses memiliki sifat dasar seperti tidak terpaku dengan pakem yang ada, memiliki ide dan cara berpikir di luar kelaziman atau out of the box, dan juga menciptakan kreativitas yang memiliki value," ujar Jahja dalam beberapa kesempatan.
Hal ini terjadi dalam konteks digitalisasi. Keunggulan BCA sejak awal 2000-an adalah kemampuannya menarik masyarakat untuk menabung-sebagaimana terlihat dari dana murah (current account saving account/CASA) yang mencapai 75% atau jauh di atas rerata industri.
Keunggulan ini sempat menjadi backlash menyusul terjadinya bottleneck di layanan kantor cabang dan ATM sehingga istilah plesetan 'bank capek antri' mengemuka. Jahja mengatasi persoalan itu dengan mempercepat digitalisasi, hingga nasabah tak perlu ke kantor cabang atau ATM untuk menikmati layanan dasar perbankan seperti transfer, transaksi pembayaran, dlsb.
Jahja bahkan berinisiatif membentuk bank digital murni, yakni blu, menjadi satu dari sedikit bank yang jeli. Sebagai bank dengan CASA besar, tantangan BCA bukanlah pada migrasi nasabah, melainkan diversifikasi simpanan. Nasabah tak harus menutup rekening untuk memindahkan tabungan mereka. Menurut McKinsey, dampak diversifikai simpanan ini ke DPK jauh lebih besar.
[Gambas:Video CNBC]
Salip DBS, Bos BCA: Market Cap Kami Terbesar di Asia Tenggara
(rah/rah)