
Arah Angin Berbalik, Dolar Singapura Masih di Bawah Rp 10.500

Jakarta, CNBC Indonesia - Dolar Singapura mampu menguat dua pekan beruntun melawan rupiah hingga minggu lalu. Tetapi arah angin berbalik di pekan ini, mata uang Negeri Merlion berbalik melemah dalam dua hari beruntun.
Pada perdagangan Selasa (14/12), pukul 13:23 WIB, SG$ 1 setara Rp 10.471,3, dolar Singapura turun 0,12% di pasar spot, melansir data Refinitiv.
Sementara kemarin, dolar Australia merosot 0,47%. Penurunan yang besar untuk dolar Singapura, sebab bank sentralnya menerapkan kebijakan meneter yang mengatur pelemahan nilai tukar.
Otoritas Moneter Singapura (Monetary Authority of Singapore/MAS) tidak menggunakan suku bunga dalam menetapkan kebijakan moneter.
MAS menggunakan S$NEER (Singapore dollar nominal effective exchange rate), yang terdiri dari kemiringan (slope), lebar (width) dan titik tengah (centre).
Pada pertengahan Oktober lalu, MAS menaikkan slope yang berfungsi membuat penguatan/penurunan dolar Singapura lebih cepat/lambat. Ketika slope dinaikkan, maka dolar Singapura bisa menguat lebih cepat, begitu juga sebaliknya.
Kebijakan pengetatan moneter tersebut berpeluang kembali dilakukan pada awal tahun depan, melihat inflasi di Singapura yang tinggi. Hal tersebut membuat dolar Singapura mampu menguat dua pekan beruntun melawan rupiah.
Tetapi, memasuki pekan ini arahnya kembali berbalik, sebab Bank Indonesia (BI) juga kemungkinan akan menaikkan suku bunga di tahun depan. Hal ini tentunya bisa menjaga selisih imbal hasil (yield) yang bisa menguntungkan rupiah.
Di Indonesia, yield Surat Berharga Negara (SBN) tenor 10 tahun di kisaran 6,3% dan inflasi di bulan November 1,75% year-on-year (yoy), riil yield masih positif sekitar 4,5%.
Sementara itu di Singapura, yield obligasi dengan tenor yang sama sebesar 1,6% dengan inflasi sebesar 3,2% (yoy) maka riil yield menjadi negatif 1,6%.
Selisih riil yield yang masih besar tersebut membuat aliran modal berpotensi masuk ke Indonesia yang menguntungkan bagi rupiah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kurs Dolar Singapura Pagi Jeblok Siang Naik, Ini Penyebabnya!
