Dikerek Jelang Penutupan, IHSG Mantap Finish di Zona Hijau

Putra, CNBC Indonesia
09 December 2021 15:58
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia/ IHSG, Senin (22/11/2021) (CNBC Indonesia/Muhammad sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia/ IHSG (CNBC Indonesia/Muhammad sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sentimen positif terkait perkembangan Covid-19 membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,61% ke level 6.643,93 pada Kamis (9/12/2021).

IHSG bergerak di rentang 6.602,88 sebagai level terendah dan 6.643,93 sebagai level tertinggi. Sebanyak 304 saham menguat, 227 saham melemah dan 146 stagnan.

Nilai transaksi mencapai Rp 15 triliun dengan asing net sell sebesar Rp 106,4 miliar di pasar reguler. Saham yang paling banyak dilepas asing dalah saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan net sell Rp 131 miliar.

Menyusul BBCA ada saham emiten bank BUMN yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang dilepas asing sebesar Rp 54 miliar.

Sementara itu saham yang menjadi incaran asing adalah saham PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan net buy masing-masing sebesar Rp 58,3 miliar dan Rp 54 miliar.

Sentimen positif datang dari bursa saham New York. Semalam tiga indeks acuannya ditutup naik. Indeks Dow Jones naik 0,1%. Indeks S&P 500 terapresiasi 0,31% dan Nasdaq Composite memimpin penguatan setelah melesat 0,64%.

Kenaikan kinerja Wall Street yang apik dini hari tadi tak terlepas dari membaiknya sentiment terhadap varian baru Covid-19 bernama Omicron.

"Meski masih banyak ketidakpastian akan dampak yang ditimbulkan Omicron ke kesehatan dan perekonomian, tetapi investor menyambut baik kabar dari Afrika Selatan di mana lonjakan kasus infeksi Omicron tidak diikuti dengan kenaikan tingkat keterisian rumah sakit yang sigfinikan," kata Rodrigo Catril, ahli stretegi di National Australia Bank (NAB), sebagaimana dilansirCNBC International, Selasa (7/12).

Setelah kabar baik dari Afrika Selatan, giliran perusahaan farmasi Pfizer dan BioNTech mengatakan berdasarkan dara awal penelitian di lab, tiga dosis vaksin buatan mereka mampu meredam Omicron secara efektif.

Terbaru dalam pengumuman Rabu (8/12) kemarin, Pfizer-BioNTech menyebutkan bahwa dosis ketiga vaksin kerja sama mereka tampaknya mampu memberikan perlindungan yang kuat terhadap varian omicron, sementara vaksin dua dosis awal mungkin tidak cukup untuk mencegah infeksi.

Temuan mereka, bersama dengan data dari studi laboratorium terpisah, mengkonfirmasi bahwa varian baru lebih terampil menghindari perlindungan kekebalan yang diberikan oleh vaksin yang ada daripada jenis sebelumnya, tetapi sejauh mana kemampuannya untuk melemahkan pertahanan tubuh masih belum diketahui pasti.

Dari dalam negeri sentimen positif datang dari pemerintah Indonesia sejauh ini berhasil menekan angka kasus konfirmasi Covid-19 harian dengan stabil di bawah angka 400 kasus.


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular