
Harga Batu Bara Melesat 2 Hari, Saham Emitennya Ikut Berlari

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham batu bara menguat di awal perdagangan hari ini, Kamis (9/12/2021), di tengah lesatan harga batu bara selama dua hari berturut-turut dengan total persentase 5%.
Indeks sektor energi (IDXENERGY) pun memimpin indeks sektoral dengan kenaikan 1,06%.
Berikut kenaikan saham-saham batu bara, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.40 WIB.
Harum Energy (HRUM), saham +5,39%, ke Rp 10.750/saham
Indika Energy (INDY), +4,07%, ke Rp 1.790/saham
Bumi Resources (BUMI), +2,94%, ke Rp 70/saham
Indo Tambangraya Megah (ITMG), +2,28%, ke Rp 21.300/saham
Delta Dunia Makmur (DOID), +2,16%, ke Rp 284/saham
Golden Eagle Energy (SMMT), +1,98%, ke Rp 206/saham
TBS Energi Utama (TOBA), +1,95%, ke Rp 1.045/saham
ABM Investama (ABMM), +1,93%, ke Rp 1.585/saham
Resource Alam Indonesia (KKGI), +1,39%, ke Rp 292/saham
Prima Andalan Mandiri (MCOL), +1,19%, ke Rp 3.400/saham
Bayan Resources (BYAN), +1,15%, ke Rp 26.500/saham
Adaro Energy (ADRO), +1,04%, ke Rp 1.945/saham
United Tractors (UNTR), +1,01%, ke Rp 22.575/saham
Alfa Energi Investama (FIRE), +0,84%, ke Rp 478/saham
Bukit Asam (PTBA), +0,74%, ke Rp 2.740/saham
Golden Energy Mines (GEMS), +0,41%, ke Rp 4.870/saham
Mitrabara Adiperdana (MBAP), +0,28%, ke Rp 3.640/saham
Menurut data di atas, saham HRUM melesat 5,39%, rebound dari koreksi 2,86% pada Rabu kemarin. Dalam sepekan saham HRUM tercatat terkerek 9,07%, sedangkan dalam sebulan melejit 29,54%.
Di bawah saham HRUM, saham INDY juga terapresiasi 4,07% ke Rp 1.790/saham, setelah naik 0,29% kemarin. Saham INDY naik 1,71% dalam sepekan dan menguat 2,87% dalam sebulan belakangan.
Setali tiga uang, saham Grup Bakrie BUMI juga mendaki 2,94%, di tengah masuknya asing Rp 1,14 miliar di pasar reguler.
Saham ITMG dan DOID juga masing-masing terkerek 2,28% dan 2,16% pagi ini.
Harga batu bara melesat pada perdagangan Rabu (8/12) kemarin. Batu bara juga mencetak brace kenaikan dua hari berturut-turut dengan total persentase 5%.
Kemarin, harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) ditutup di US$ 158,70/ton. Melesat 2,98% dibandingkan hari sebelumnya.
Ada dua faktor yang menopang kenaikan harga batu bara dalam dua hari terakhir. Satu, impor batu bara China naik pada bulan November sebesar 35,05 juta ton, tertinggi sepanjang tahun ini. Ini jadi sinyal konsumsi batu bara China yang tinggi.
Sepanjang Januari-November 2021, impor batu bara China tercatat 292,32 juta ton. Tumbuh 10,6% dari periode yang sama tahun lalu.
China adalah konsumen batu bara terbesar di dunia. Jadi kala konsumsi China naik, harga batu bara bakal terdongkrak.
Dua, peristiwa La Nina meningkatkan risiko cuaca ekstrem seperti banjir dan siklon tropis.
Kejadian tersebut biasanya akan mengganggu produksi batu bara Australia.
Selain produksi, ekspor batu bara juga akan terkena dampak karena pelayaran yang akan terganggu.
Hal tersebut dapat berpotensi mengurangi pasokan batu bara global. Ini karena Australia adalah salah satu produsen utama dengan kontribusi 7,8% dari jumlah produksi batu bara dunia, berdasarkan data Statista.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 16 Saham Batu Bara Perkasa, Juaranya Tak Terduga