Harga Batu Bara Melesat 2 Hari, Saham Emitennya Ikut Berlari

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
09 December 2021 10:04
Pekerja membersihkan sisa-sisa batu bara yang berada di luar kapal tongkang pada saat bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (22/11/2021). Pemerintah Indonesia berambisi untuk mengurangi besar-besaran konsumsi batu bara di dalam negeri, bahkan tak mustahil bila meninggalkannya sama sekali. Hal ini tak lain demi mencapai target netral karbon pada 2060 atau lebih cepat, seperti yang dikampanyekan banyak negara di dunia. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Aktivitas Bongkar Muat Batu Bara di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (22/11/2021). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham batu bara menguat di awal perdagangan hari ini, Kamis (9/12/2021), di tengah lesatan harga batu bara selama dua hari berturut-turut dengan total persentase 5%.

Indeks sektor energi (IDXENERGY) pun memimpin indeks sektoral dengan kenaikan 1,06%.

Berikut kenaikan saham-saham batu bara, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.40 WIB.

  1. Harum Energy (HRUM), saham +5,39%, ke Rp 10.750/saham

  2. Indika Energy (INDY), +4,07%, ke Rp 1.790/saham

  3. Bumi Resources (BUMI), +2,94%, ke Rp 70/saham

  4. Indo Tambangraya Megah (ITMG), +2,28%, ke Rp 21.300/saham

  5. Delta Dunia Makmur (DOID), +2,16%, ke Rp 284/saham

  6. Golden Eagle Energy (SMMT), +1,98%, ke Rp 206/saham

  7. TBS Energi Utama (TOBA), +1,95%, ke Rp 1.045/saham

  8. ABM Investama (ABMM), +1,93%, ke Rp 1.585/saham

  9. Resource Alam Indonesia (KKGI), +1,39%, ke Rp 292/saham

  10. Prima Andalan Mandiri (MCOL), +1,19%, ke Rp 3.400/saham

  11. Bayan Resources (BYAN), +1,15%, ke Rp 26.500/saham

  12. Adaro Energy (ADRO), +1,04%, ke Rp 1.945/saham

  13. United Tractors (UNTR), +1,01%, ke Rp 22.575/saham

  14. Alfa Energi Investama (FIRE), +0,84%, ke Rp 478/saham

  15. Bukit Asam (PTBA), +0,74%, ke Rp 2.740/saham

  16. Golden Energy Mines (GEMS), +0,41%, ke Rp 4.870/saham

  17. Mitrabara Adiperdana (MBAP), +0,28%, ke Rp 3.640/saham

Menurut data di atas, saham HRUM melesat 5,39%, rebound dari koreksi 2,86% pada Rabu kemarin. Dalam sepekan saham HRUM tercatat terkerek 9,07%, sedangkan dalam sebulan melejit 29,54%.

Di bawah saham HRUM, saham INDY juga terapresiasi 4,07% ke Rp 1.790/saham, setelah naik 0,29% kemarin. Saham INDY naik 1,71% dalam sepekan dan menguat 2,87% dalam sebulan belakangan.

Setali tiga uang, saham Grup Bakrie BUMI juga mendaki 2,94%, di tengah masuknya asing Rp 1,14 miliar di pasar reguler.

Saham ITMG dan DOID juga masing-masing terkerek 2,28% dan 2,16% pagi ini.

Harga batu bara melesat pada perdagangan Rabu (8/12) kemarin. Batu bara juga mencetak brace kenaikan dua hari berturut-turut dengan total persentase 5%.

Kemarin, harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) ditutup di US$ 158,70/ton. Melesat 2,98% dibandingkan hari sebelumnya.

Ada dua faktor yang menopang kenaikan harga batu bara dalam dua hari terakhir. Satu, impor batu bara China naik pada bulan November sebesar 35,05 juta ton, tertinggi sepanjang tahun ini. Ini jadi sinyal konsumsi batu bara China yang tinggi.

Sepanjang Januari-November 2021, impor batu bara China tercatat 292,32 juta ton. Tumbuh 10,6% dari periode yang sama tahun lalu.

China adalah konsumen batu bara terbesar di dunia. Jadi kala konsumsi China naik, harga batu bara bakal terdongkrak.

Dua, peristiwa La Nina meningkatkan risiko cuaca ekstrem seperti banjir dan siklon tropis.

Kejadian tersebut biasanya akan mengganggu produksi batu bara Australia.

Selain produksi, ekspor batu bara juga akan terkena dampak karena pelayaran yang akan terganggu.

Hal tersebut dapat berpotensi mengurangi pasokan batu bara global. Ini karena Australia adalah salah satu produsen utama dengan kontribusi 7,8% dari jumlah produksi batu bara dunia, berdasarkan data Statista.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 16 Saham Batu Bara Perkasa, Juaranya Tak Terduga

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular