Apes! 5 Saham Debutan Bulan Ini Kurang Meyakinkan Investor

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
09 December 2021 08:45
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rapor saham debutan atau yang baru melantai (listing) di bursa sepanjang bulan ini tampaknya kurang memuaskan. Bahkan, pada debut hari pertama mayoritas saham tersebut ditutup di zona merah. Padahal, beberapa di antaranya memiliki ukuran (size) proses penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) yang jumbo.

CNBC Indonesia mencatat setidaknya sudah ada 3 perusahaan yang listing dan menyita perhatian investor maupun publik karena menargetkan dana dari penawaran perdana yang lebih dari Rp 1 triliun.

Ambil contoh, saham produsen cat bangunan dengan merek Avian PT Avia Avian Tbk (AVIA) ditawarkan dengan harga Rp 930/saham. Jumlah saham yang ditawarkan sebanyak 6.200.000.000 saham.

Dengan demikian perusahaan memperoleh dana senilai Rp 5,76 triliun dari aksi korporasi ini.

Berikut kinerja saham yang baru melakukan IPO di bursa selama Desember.

Kinerja Saham IPO di Bursa Sejak Awal Desember 2021

Kode Saham

Nama Perusahaan

Harga Terakhir

Harga IPO

Performa Sejak Debut

Tanggal IPO

OBMD

OBM Drilchem

168

180

-6.67

8 Des 2021

AVIA

Avia Avian

865

930

-6.99

8 Des 2021

RMKE

RMK Energy

197

206

-4.37

7 Des 2021

CMRY

Cisarua Mountain Dairy

3520

3080

14.29

6 Des 2021

WGSH

Wira Global Solusi

185

140

32.14

6 Des 2021

TAYS

Jaya Swarasa Agung

306

360

-15.00

6 Des 2021

WMPP

Widodo Makmur Perkasa

152

160

-5.00

6 Des 2021

Sumber: Bursa Efek Indonesia (BEI) | Data per 8 Desember 2021

Menilik tabel di atas, 7 saham debutan tersebut baru tercatat di bursa sejak awal minggu ini atau Senin (6/12) hingga Rabu kemarin (8/12).

Adapun dari 7 saham 'anak baru' di bursa di atas, hanya 2 saham yang berhasil melesat, yakni saham produk olahan susu fermentasi dengan brand Cimory CMRY (+14,29%) dan emiten yang bergerak di bidang venture builder WGSH (+32,14%).

Asal tahu saja, CMRY mendapat dana segar senilai Rp 3,66 triliun dari IPO ini.

Sementara, sebanyak 5 saham langsung melorot ke zona merah pada hari pertama di bursa, kecuali CMRY dan WGSH di atas.

Kemudian, 2 saham emiten yang baru melantai di bursa pada perdagangan kemarin, yakni AVIA dan perusahaan yang memproduksi bahan aditif OBMD.

Debut kedua saham tersebut pada hari tidak menggembirakan lantaran anjlok hingga ARB.

Saham AVIA anjlok 6,99% ke Rp 865/saham. Saham ini hanya sebentar menikmati penguatan, yakni ke posisi Rp 970/saham sesaat setelah bel pembukaan pasar berbunyi di awal perdagangan.

Bertepatan dengan debut hari pertama, saham AVIA langsung ditransaksikan asing di pasar negosiasi dengan nilai jumbo.

Data perdagangan mencatat asing melakukan beli bersih senilai Rp 3,22 triliun atau setara dengan 5,6% dari saham beredar di harga penawaran perdana (IPO) yakni Rp 930/unit.

Selain asing, investor lokal juga turut mentransaksikan saham AVIA di pasar nego dengan nilai mencapai lebih dari Rp 2 triliun.

Secara total ada 56,3 juta lot atau setara dengan 5,63 miliar saham AVIA ditransaksikan di pasar negosiasi dengan nilai jumbo sebesar Rp 5,24 triliun.

Kemudian, saham OBMD juga terjungkal hingga menyentuh batas ARB 6,67% di tengah nilai transaksi mencapai Rp 17,9 miliar.

OBM Drilchem melepas sebanyak 182.000.000 saham atau 24,86% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan harga penawaran Rp 180 per saham.

Hari ini, Kamis (9/12), emiten yang bergerak dalam bidang industri pengolahan minyak buah kelapa PT Indo Pureco Pratama Tbk (IPPE) akan melaksanakan IPO. Jumlah saham yang dilepas sebanyak satu miliar di harga Rp 100/saham sehingga perusahaan akan mendapatkan dana Rp 100 miliar.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Emiten Baru Nih, Produsen Panel Surya Tawar Saham Rp 180/Unit

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular